Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh saat memberi pidato politik di depan kadernya di Denpasar, Bali, Selasa (23/1/2024). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Video dan rekaman suara percakapan Surya Paloh dan Anies Baswedan, yang beredar di media sosial dipastikan tidak benar, alias hoaks.

“Dugaan rekaman percakapan antara Anies dan Pak Surya Paloh itu dipastikan hoaks,” kata Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi F Taslim, dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (23/1).

Dia menegaskan, sabagai fungsionaris partai yang kerap membersamai Surya Paloh, gaya bertutur yang beredar bukan suara Surya Paloh. Pun, begitu juga dengan suara Anies. “Suara Anies dan Pak Surya Paloh dalam rekaman itu jelas bukan gaya tutur dan intonasi keduanya,” jelasnya.

Baca juga:  Hoaks, Informasi Pulau Bali "Lockdown" Empat Hari

Dalam video percakapan itu, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, membahas soal debat capres-cawapres.

Taslim menyayangkan sekali berita hoaks kerap menjadi bahan untuk menjatuhkan pasangan calon tertentu. Menurutnya, hoaks tersebut mengganggu pesta demokrasi. “NasDem masih mempertimbangkan menempuh jalur hukum. Kami mengingatkan publik agar jangan menyebarkan hoaks karena ada implikasi hukumnya,” katanya menegaskan.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga:  NasDem Terima Hasil Pemilu 2024, Surya Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Hoaks Vaksinasi COVID-19 Banyak Beredar, Cek Faktanya dan Jangan Asal Sebar

 

BAGIKAN