Pekerja sedang merampungkan renovasi Pertokoan Suci, Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Perumda Pasar Sewakadarma (PD Pasar) Denpasar sejak beberapa hari telah melakukan pendataan terhadap Pertokoan Suci. Mengingat, pertokoan tersebut dikelola Pemkot Denpasar setelah pihak ketiga habis masa kontraknya.

Kini, penataan pertokoan tersebut telah mencapai 73 persen. Ditarget penataan ini rampung pada 15 Desember mendatang.

Penataan Pertokoan Suci ini menelan anggaran Rp 3.956.882.000 sebagai nilai kontrak yang dikerjakan PT Manik Sekecap Karya dari pagu anggaran Rp 5 miliar yang disiapkan Pemkot Denpasar.

Proses perehaban di luar bangunan sudah dilakukan Dinas PUPR yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Denpasar. Sementara, untuk melengkapi interior baru akan dilakukan setelah masa Perehaban eksterior selesai.

Baca juga:  Dipuji, Keberanian Bali Jadi Pionir Bahas Dana Kontribusi Wisatawan

Untuk melengkapi interior itu dari dana Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar sebesar Rp 4 miliar. Hal tersebut diungkapkan oleh Dirut Perumda Pasar Sewakadharma Kota Denpasar, I.B. Kompyang Wiranata, Rabu (6/12) saat menerima kunjungan Tim Administrasi Pembangunan serta Wakil Wali Kota ke lokasi penataan.

Gus Kowi, sapaan akrab Kompyang Wiranata ini mengatakan sebagian besar sudah dikerjakan mulai dari lantai I, basement 1A, 1B, termasuk Pura Melanting. Kini tinggal finishing interior saja.

Gus Kowi menambahkan, dalam pengelolaannya nanti, pihaknya akan tandem dengan Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf Denpasar. Hal ini dikarenakan pengelolaannya akan menjadi pusat creative hub kekinian, sehingga berbeda dengan pasar tradisional pada umumnya.

Baca juga:  Promosi All New Ertiga, Ini Dilakukan SIT

Pihaknya menambahkan, nantinya anak muda yang menggunakan HUB ini akan dikenakan biaya operasional yang nilainya lebih besar dari pasar tradisional. “Kajian untuk BOP dilakukan oleh Unud, dan yang pasti lebih besar dari di pasar tradisional,” katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menambahkan, target penyelesaian proyek ini sebenarnya adalah pada 20 Desember 2023. Akan tetapi, pihaknya akan mengupayakan agar bisa rampung pada 15 Desember.

“Jumat ini kami akan rapat bersama Perumda Pasar, PUPR, Bekraf, terkait dengan kesiapan desain anak muda. Kami akan buatkan pakem terkait luas berapa dan apa yang boleh, dan mereka bebas berkreasi sesuai dengan pakem tersebut,” katanya.

Baca juga:  Pemuda Nusa Penida Dianiaya Viral di Medsos

Diharapkan pertengahan tahun 2024 sudah ada geliat aktivitas di Pertokoan Suci yang disulap jadi inkubator bisnis anak muda ini.

Dari rancangan yang dibuat, total akan ada sebanyak 24 tenant yang akan menempati kawasan ini. Tenant ini akan dikurasi oleh tim kurator khusus sehingga benar-benar yang masuk adalah usaha anak muda. Selain itu, di depan bangunan juga ada ruang terbuka yang digunakan sebagai tempat nongkrong.

Setiap minggu atau setiap bulan, juga akan dirancang pertunjukan live musik. Terkait dengan parkir, pihaknya akan memaksimalkan parkir basement yang memang sudah ada sebelumnya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN