Arak-arakan gayot nampak mengular menuju Puri Agung Denpasar, Rabu (22/11) pagi. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Arak-arakan gayot nampak mengular dari Puri Agung Denpasar, Rabu (22/11) pagi. Arak-arakan ini merupakan rangkaian prosesi pewintenan penglingsir, Dr. Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima Wikrama yang digelar di Pura Pedarman Agung Satria Denpasar.

Pewintenan penglingsir Puri Agung Denpasar di-puput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa Putra Keniten dari Griya Sari Tegal Denpasar. Diiringi pasemetonan dan gamelan gong gede arak-arakan gayot menuju Jalan Veteran, Denpasar kemudian ke Pura Pedarman Agung Satria Denpasar. Setelah di-winten, Pengelingsir Puri Agung Denpasar bergelar Ida Penglingsir Agung Putra Jambe Pemecutan. Gelar itu diberikan Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa Putra Keniten dari Griya Sari Tegal Denpasar.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Kembali Dilaporkan Bali, Jumlah Kasus Baru di Atas 130 Orang

Perwakilan Semeton Puri Agung Denpasar, dr. Anak Agung Ngurah Gede Wirayudha mengatakan pewintenan atau pengukuhan tetua Puri Agung Denpasar, dilaksanakan untuk mengayomi semeton puri se-Denpasar. Ia menjelaskan, Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima merupakan anak tertua dari almarhum Raja Denpasar IX, Ida Tjokorda Jambe Pemecutan. “Hari ini merupakan dewasa, di mana sekarang ini dilakukan prosesi pembersihan (pewintenan) pemangku dengan banten eka jati. Sekarang ini merupakan ngadegang penglingsir untuk ngayah di puri dan semeton,” kata Wirayudha.

Baca juga:  JPU Beber Kebobrokan Pengelolaan, Terdakwa LPD Ungasan Ajukan Eksepsi

Untuk prosesi yang dilakukan saat ini, jelasnya berupa mabiakala, muspa, mejaya-mejaya dan pewintenan. Terkait penglingsir yang mewinten ini apakah akan dinobatkan sebagai Raja Denpasar X, menurut Wirayudha, masih menunggu pawisik dan kemungkinan bisa saja terjadi. “Intinya sekarang penglingsir ngayah di puri dan semeton, serta jika ada pawisik atau petunjuk dari leluhur, kemungkinan menjadi raja bisa saja dilakukan,” ujarnya. (Eka Adhiyasa/balipost)

BAGIKAN