Suasana di RSUD Buleleng. (BP/yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Ketersediaan stok Vaksin Antirabies (VAR) di Kabupaten Buleleng mengkhawatirkan. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, stok VAR hanya tersisa 300 vial.

Bahkan ketersediaan ini diestimasi cuma cukup hingga beberapa hari ke depan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, dr Sucipto mengungkapkan, pasokan Vaksin Anti Rabies (VAR) di Buleleng semakin menipis.

VAR itu rencananya akan diperuntukan ke beberapa Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah yang ada di Buleleng. Sucipto mengakui permintaan tambahan stok vaksin sulit didapat.

Baca juga:  Pascameninggalnya Mangku Nengah Widi akibat Rabies, Seratusan Anjing Liar Dieliminasi

“Stok kita saat ini tersisa hanya 300 vial. Ini hampir terjadi di semua wilayah. Bahkan dari Kementrian juga stoknya kosong,” terangnya dikonfirmasi via telepon Senin (20/11).

Dengan kondisi 300 vial ini, pihaknya akan lebih selektif lagi untuk pemberian VAR. Pemberian hanya akan dilakukan terhadap kasus dengan risiko tinggi. “Tadinya kan kebijakan pemberian VAR ada kelonggaran, namun setelah ketersediaan VAR semakin minim, pemberian vaksin lebih kita seleksi lagi dan diberikan pada kasus dengan gigitan risiko tinggi,” jelas Sucipto.

Baca juga:  Sejumlah Warga di Tabanan Digigit Anjing Rabies

Disinggung terkait kasus gigitan di Kabupaten Buleleng, Sucipto mengakui tahun ini cenderung menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, pihaknya selalu menghimbau kepada masyarakat yang memiliki anjing peliharaan agar rutin melakukan vaksinasi ke dokter hewan maupun ke Dinas Pertanian (Distan). “Kepada masyarakat khususnya yang memiliki anjing agar mendapat vaksinasi ke dokter hewan atau Dinas Pertanian, sehingga kita bisa terhindar dari rabies,” tambahnya.

Baca juga:  Bersinergi Menuju Keharmonisan Mengawal Bali

Sementara itu, Direktur RSUD Kabupaten Buleleng, Putu Arya Nugraha mengatakan, stok VAR di RSUD Kabupaten Buleleng saat ini hanya tersisa 9 vial. Jumlah itupun menurut Arya hanya bisa melayani untuk beberapa orang dengan gigitan risiko tinggi.

“Kondisi VAR hanya tersedia beberapa saja. Ini kita juga beruntung kasus gigitan cenderung turun, rata-rata gigitan dalam sehari ada 4 orang yang datang ke RSUD Buleleng,” tandasnya. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *