Barang bukti senapan angin dipakai WAY menembak istrinya, KS. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Duka mendalam dialami keluarga WAY beralamat di Jalan Ahmad Yani Utara, Peguyangan, Denpasar Utara (Denut). Selain kehilangan WAY untuk selama-lamanya, istrinya yaitu KS masih kritis akibat ditembak senapan angin.

Di mata keluarganya, korban dikenal sangat telaten merawat mertua. Seperti disampaikan kakak perempuan WAY, NK (41).

Ia mengaku tidak mengetahui pasti kronologi peristiwa tersebut. Disebutkannya, pelaku yang mengakhiri hidupnya merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara. “Saya dan kakak yang lainnya tidak ada di sini (TKP) saat kejadian. Saya tinggal di Singaraja dan baru tadi bisa pulang,” ujarnya.

Baca juga:  Pulang ke Rumah Ortu, Perempuan Sudah Berkeluarga Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Saat kejadian, yang ada di rumah tersebut adalah WAY bersama istri dan anak serta orangtuanya. Kondisi ayahnya tuna rungu dan sang ibu sakit ayan atau epilepsi.

NK mengungkapkan KS berstatus janda anak satu dan menikah dengan WAY tiga bulan lalu. Sepengetahuannya tidak ada permasalahan berarti dalam rumaht tangga mereka.

WAY memiliki sifat pendiam. Bahkan NK senang setelah adiknya menikahi KS karena telaten merawat orangtuanya yang sakit dan bersih-bersih rumah.

Sehari sebelum kejadian diduga ada permasalahan sepele yang menjadi pemicu terjadinya peristiwa tragis tersebut. Menurutnya WAY sempat membuat status di media sosial sedang masak ceker ayam, sedangkan istrinya beli nasi kuning karena sedang hamil. “Mungkin dia (KS) ingin nasi kuning. Kemungkinan terjadi ketersinggungan karena beli nasi kuning itu,” ungkapnya.

Baca juga:  Dua Remaja Putri Berkelahi di Pantai Penarukan, Polisi Lakukan Penyelidikan

Sedangkan penembakan itu disaksikan anak korban saat diajak tidur di dalam kamar. Namun anak korban merupakan siswi Kelas V SD tersebut tidak bisa bercerita banyak tentang kejadian itu karena diduga masih trauma.

Sebenarnya NK ingin memperbaiki hal negatif yang terjadi di rumah tersebut dengan cara memanggil orang pintar atau melaksanakan upacara, tapi belum terwujud. “Ayah saya sakit, ibu saya juga sakit bahkan sudah lama. Tidak tahu salahnya di mana. Rumah ini (TKP) dulu kotor sekali, baru membaik dan dibersihkan oleh ipar (KS). Saya terlambat menangani masalah ini sampai terjadi peristiwa ini. Sebenarnya saya ingin pulang sebelum kejadian, tapi belum sempat. Mungkin memang nasib keluarga ini,” tutupnya.

Baca juga:  Alokasi Belanja Negara ke Bali Mencapai Rp 22,256 Triliun

Sebelumnya, kasus kekerasan dalam rumah tangga terjadi di Jalan Ahmad Yani Utara, Peguyangan, Denpasar Utara (Denut), Selasa (5/9) malam. Karyawan hotel, WAY (38) menembak istrinya, KS (38) menggunakan senapan angin hingga mengalami tujuh luka tembak. Setelah itu, WAY mengakhiri hidupnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN