Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) didampingi Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin menerima audiensi dari Team Leader SIAP SIAGA, Lucy Dickinson, di Ruang Tamu Wakil Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (21/8). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) didampingi Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin menerima audiensi dari Team Leader SIAP SIAGA, Lucy Dickinson, di Ruang Tamu Wakil Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (21/8). Mengawali pertemuan, Rentin menyampaikan bahwa Program SIAP SIAGA merupakan program kemitraan 5 tahun antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia.

Kerja sama tertuang dalam Subsidiary Arrangement yang ditandatangani pada bulan November 2019 antara perwakilan dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) sebagai yang bertindak atas nama Pemerintah Australia dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Program ini mendukung 4 provinsi di Indonesia. Antara lain, Provinsi Bali, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca juga:  BNPB : Satelit Himawari Belum Tunjukkan Hujan Abu Gunung Agung

SIAP SIAGA telah bekerja di Provinsi Bali sejak bulan April Tahun 2020 dengan beberapa program/kegiatan. Berbagai kegiatan BPBD Provinsi Bali, Kabupaten Badung, serta Kabupaten Karangasem didukung oleh Program SIAP SIAGA. Diantaranya, dukungan kegiatan-kegiatan dalam memasukkan kesiapsiagaan bencana dalam Peraturan Gubernur Nomor 05 Tahun 2020 tentang Standar Pelaksanaan Pariwisata Budaya Bali, dukungan pembuatan Sistem Informasi Covid-19, dukungan pemutakhiran KRB Provinsi Bali, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Karangasem, serta dukungan penyusunan rencana kontingensi berdasarkan prioritas risiko di Provinsi, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Karangasem.

“Dari Tahun 2020 hingga 2023, total anggaran yang sudah digelontorkan dari program ini lebih dari Rp14 miliar, dan sesuai dengan Nota Kesepakatan antara BNPB dan Pemerintah Provinsi Bali tentang Sinergi Pelaksanaan Program SIAP SIAGA di Provinsi Bali, Program SIAP SIAGA akan berakhir pada 13 Oktober 2024, kami dari BPBD Provinsi Bali berharap program kemitraan ini dapat dilanjutkan mengingat bermanfaat besar dalam penguatan pengelolaan sistem kebencanaan khususnya di Provinsi Bali,” tandas Rentin.

Baca juga:  Di Pelabuhan Gilimanuk, Portal Loket Kendaraan ke Luar Bali Dibuka Lagi

Hal senada juga disampaikan Team Leader SIAP SIAGA, Lucy Dickinson. Dimana kerjasama Pemerintah Australia dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertujuan untuk memperkuat sistem penanggulangan bencana di Indonesia. Memperkuat kapasitas daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota terpilih) dalam sistem pengelolaan risiko bencana dan ketangguhan masyarakat. Memperkuat pembelajaran, inovasi, dan inklusi dalam pengelolaan risiko bencana, serta memastikan sistem penanggulangan bencana yang inklusif sejalan dengan perkuatan kapasitas daerah.

“Saat ini Pemerintah Australia sedang melakukan evaluasi terhadap jalannya program dan dalam waktu dekat baik Pemerintah Australia dan BNPB akan membahas terkait kelanjutan dari program ini dan kami menunggu rekomendasinya,” tandas Lucy Dickinson.

Baca juga:  Sabu-sabu Miliaran Rupiah Dijus

Menanggapi hal tersebut, Wagub Cok Ace mengapresiasi atas kerjasama serta bantuan yang telah digelontorkan Pemerintah Australia melalui program SIAP SIAGA. Pihaknya berharap agar program ini dapat dilanjutkan, terlebih dari 4 provinsi yang mendapatkan program SIAP SIAGA. Implementasi terbaik di Provinsi Bali, dimana respon dari program sangat bagus dan diserap baik oleh masyarakat.

“Saya harap dari hasil evaluasi nanti, program SIAP SIAGA ini dapat dilanjutkan kembali di Provinsi Bali, program ini sangat strategis bagi masyarakat Bali dalam upaya kita bersama memperkuat pengelolaan risiko bencana,” pungkas Wagub Cok Ace. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN