BEF 2023 untuk mewujudkan digitalpreneur muda. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dalam menyambut puncak Badung Education Fair (BEF) 2023, telah dilaksanakan workshop dengan tema ‘Mewujudkan Generasi Muda Badung Digitalprenuer Berprofil Pelajar Pancasila’, Jumat (21/7). Workshop di Ruang Kertha Gosana, Kantor Bupati Badung ini akan dilaksanakan selama tiga hari. Tentunya melalui kegiatan yang diikuti 200 perseta ini diharapkan mampu menumbuhkan inovasi dalam berwirausaha.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung I Gusti Made Dwipayana. Turut hadir dalam workshop Kabid Pendidikan Sekolah Dasar Disdikpora Badung Rai Twistyanti Raharja, Koordinator Komunitas Guru Penggerak Badung I Made Suardana, Ketua Panitia BEF 2023 I Nengah Agus Dwipayana, serta undangan lainnya.

Baca juga:  Pemilik Lokalisasi di Kuta Selatan Didatangi PPNS Satpol PP

Kadisdikpora Badung I Gusti Made Dwipayana mengatakan, kegiatan workshop digitalisasi ini untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di Badung. Kegiatan ini pun disebutkan sebagai rangkaian dari pelaksanaan BEF 2023 yang telah terlaksana sejak Mei. “Nanti puncaknya akan kita laksanakan pada 21 Agustus 2023,” ujar Dwipayana.

Melalui workshop ini, pihaknya berharap, generasi muda di Gumi Keris mampu memperkaya pengetahuan diri. Sekaligus melahirkan kreasi dan inovasi, menuju arah perekmbangan yang lebih baik. “Untuk guru diharapkan dapat mengarahkan siswa untuk menciptakan kreasi-kreasi dan inovasi. Tetapi ini tidak ngawur yaa dan tidak mengekang apa yang ada dari anak tersebut,” ucapnya.

Baca juga:  Bangun Puskesmas Kutsel II, Camat akan Mohonkan Lahan Pemprov di Ungasan

Sementara Ketua Panitia BEF 2023 I Nengah Agus Dwipayana menerangkan, wirkshop ini menghadirkan narasumber dari berbagai pihak, mulai dari wiraswasta, arsitek, konten kreator dannyang lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berwirausaha.

Terlebih saat ini cita-cita yang diinginkan para siswa umumya adalah dokter, polisi, guru, PNS, dan sebagainya. “Sekarang bagaimana kita menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, atau berwirausaha. Tentunya berwirausaha tidak seperti yang konvensional, yang kita inginkan yang digital enterprenuer,” terangnya.

Baca juga:  Dari Korban Kompor Pembakaran Jenazah hingga Sanggah Kemulan Terbakar

Untuk peserta dalam workshop yang akan dilaksanakan selama tiga hari ini, disebutkan melibatkan siswa SMP dan SMA, guru, mahasiswa, dan masyarakat umum. Secara keseluruhan peserta yang hadir di hari pertama sebanyak 200 orang. “Kami berharap anak-anak ini setelah lulus SMA sudah ada tujuan hidupnya. Tidak hanya kuliah, mencari PNS, tetapi juga melihat isu-isu di lingkungan. Apa yang bisa menjadi bisnis,” harapnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN