Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali Putu Sumardiana. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali Putu Sumardiana, Selasa (20/6) mengatakan, lewat PKB, masyarakat Bali terutama pedagang kuliner diajak mengembalikan kekhasan dan melestarikan makanan tradisional. Tidak hanya dari jenis makanannya, juga cara mengolah dan menyajikan.

Ia mengatakan masyarakat Bali dalam mengolah makanan lupa untuk menjaga kebersihan dan seni makanan. Maka dari itu lewat PKB, pedagang kuliner diedukasi dan diingatkan kembali budaya mengolah makanan dengan bersih dan aman, serta menyajikannya dengan seni.

Diharapkan, lewat makanan yang dijual dan disajikan di PKB, budaya menyajikan makanan yang bersih dan aman, digaungkan. Apalagi tema PKB tahun ini Segara Kerthi: Prabhaneka Sandhi.

Baca juga:  Pesan Megawati saat Buka PKB XLV Diapresiasi, Kesakralan Harus Tetap Dijaga

Dikatakannya, bagi masyarakat Bali, laut merupakan sumber pangan dan tempat suci, sebagai tempat pemujaan. Hendaknya, hasil laut berupa ikan, kerang, dan sumber pangan lain menjadi anugerah bagi masyarakat Bali agar diolah dengan benar sehingga memberi kesehatan dan kemakmuran bagi manusia.

“Kita tahu ikan itu mudah busuk karena bakteri, maka dari itu, ikan setelah ditangkap dijaga suhunya tidak lebih dari 4 derajat celsius, karena jika suhunya di atas itu, maka bakteri akan berkembang dan makanan tersebut menjadi mudah busuk dan menyebabkan sakit pada manusia,” ujar pria asal Busungbiu, Buleleng ini.

Baca juga:  Dua Varian COVID-19 Lebih Cepat Menular, Cok Ace Minta Warga Taat Prokes

Mengolah sumber pangan laut dengan benar dan higienis menjadi lwujud nyata dalam pemuliaan laut. Begitu pula sumber pangan lain.

Untuk mengawasi 34 stand kuliner di PKB agar berjalan dengan baik dan terjaga keamanannya, ia berkolaborasi dengan tim Dinas Kesehatan untuk mengecek keamanan makanan di PKB. “Kita melakukan langkah secara reguler, melakukan sampling terhadap beberapa kuliner kuliner yang ada. Apabila terjadi kasus, kita langsung tangani penyebabnya. Itu langkah kami. Kita juga membentuk piket, anggota kami ada 2 orang di PKB memastikan semua stand terisi dan jualan. Mereka juga memastikan sampah terkumpul dengan rapi, tidak berserakan. Setelah selesai, diangkut sampahnya,” bebernya.

Baca juga:  Padukan Lawak dan Wayang, Ladrak Tampil Menghibur di PKB

Menurutnya PKB merupakan cerminan dari budaya masyarakat Bali. Tidak hanya menyajikan kesenian Bali namun juga kehidupan sehari – hari orang Bali seperti budaya makanan dan menyajikan makanan, kreativitas dan kehidupan sehari-harinya.(Citta Maya/balipost)

BAGIKAN