Petugas melakukan nekropsi bangkai Hiu Tutul yang terdampar di Pantai Air Kuning, Jembrana. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Hiu Tutul atau rhincodon typus yang ditemukan mati terdampar di Pantai Air Kuning, Kecamatan Jembrana, Sabtu (17/6) petang diduga masih muda. Kondisi tubuh hiu dengan panjang 6 meter lebih itu juga tidak ditemukan tanda-tanda dimangsa predator.

Petugas dari Satuan Kerja PSDKP (Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan) Jembrana bersama tim dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI) melakukan nekropsi pada bangkai hiu terdampar tersebut, Minggu (18/6). Koordinator Satker PSDKP Jembrana, Andri Purna Jatmiko, mengatakan proses pemeriksaan meliputi nekropsi dan pengambilan sampel.

Baca juga:  Tambah Lagi, Korban Tragedi Kanjuruhan

“Sampel ini di antaranya organ dalam, kulit hiu, isi perut. Selanjutnya sampel diuji di laboratorium guna memastikan penyebab kematian hiu yang masuk kategori dilindungi ini,” ujarnya.

Dari pengamatan kondisi tubuh, hiu berukuran besar ini tidak ditemukan bekas luka. Kemungkinan hiu terdampar saat hendak mencari makan di Air Kuning dan terjebak arus di tepi pantai.

Menurutnya, hiu ini biasanya memangsa ikan teri. Hiu Tutul ini juga spesies langka dengan status perlindungan penuh dari pemerintah melalui Surat Keputusan Nomor 18 Tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Baca juga:  Walhi Ungkap 400-an Hektare Lahan Pertanian Terkena Proyek Tol Gilimanuk

“Hiu ini diperkirakan masih sangat muda, berusia sekitar 1 hingga 2 tahun, dengan panjang tubuh sekitar 3 hingga 4 meter dan berat sekitar 1 hingga 2 ton,” terangnya.

Eetelah dilakukan nekropsi, bangkai Hiu Tutul ini selanjutnya akan dikuburkan sesuai dengan prosedur. Hal ini untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

Hiu Tutul ini sebelumnya ditemukan warga terdampar pada Sabtu sore di Perairan Air Kuning. Warga melihat awalnya hiu ukuran besar itu berada di pinggir, kemudian tersangkut di jaring.

Baca juga:  Belasan Penduduk Nonpermanen di Jembrana Terjaring Sidak

Warga berupaya membantu dengan melibatkan sekitar 40 orang mendorong kembali ke tengah. Akan tetapi usaha warga tidak berhasil, hingga hiu tersebut kembali terdampar dan mati. “Sudah diupayakan untuk mendorong ke tengah, tapi kembali lagi terbawa arus,” terang Abdul Majid (56), salah seorang warga setempat. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN