Arsip Foto - Pemandangan perairan Selat Bali dari pesawat pada Minggu (12/3/2023). (BP/Ant)

DENPASAR, BALIPOST.com – Masyarakat diimbau untuk mewaspadai potensi munculnya gelombang setinggi hingga tiga meter di perairan Selat Bali dari 21 sampai 23 Mei 2023. Selat Bali merupakan jalur penyeberangan yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

“Waspadai potensi tinggi gelombang laut mencapai dua meter atau lebih di sekitar perairan utara dan selatan Bali,” kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (21/5).

Baca juga:  Bertambah Dua Positif COVID-19 di Bali, Sebarannya Ada di 2 Kabupaten Ini

Menurut BMKG, angin bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan hingga 20 knot atau sekitar 37 kilometer per jam di wilayah perairan tersebut.

Gelombang tinggi juga diprakirakan menghampiri Selat Lombok, Selat Badung, dan Samudra Hindia selatan Bali. Tinggi gelombang di wilayah-wilayah perairan itu diprakirakan sampai tiga meter.

Tinggi gelombang di perairan Nusa Dua, Kabupaten Badung, diperkirakan hingga 2,5 meter, sedangkan di Sanur dan Kuta diperkirakan sampai dua meter.

Baca juga:  Ratusan Pedagang di Pasar Anyar Direlokasi

Pusat Meteorologi Maritim BMKG menyampaikan bahwa kondisi angin dan gelombang laut bisa berdampak pada keselamatan pelayaran.

Angin dengan​​​​​ kecepatan lebih dari 15 knot dan gelombang setinggi 1,25 meter berisiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan. Angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan gelombang setinggi 1,5 meter berisiko terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang. Sedangkan angin dengan kecepatan lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter dapat mengganggu pelayaran kapal feri. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Sejumlah Penumpang KMP Yunicee Tak Masuk Manifest, Termasuk 4 Korban Jiwa
BAGIKAN