Sejumlah pemedek melakukan persembahyangan dengan jarak yang telah diatur di Tirta Sudamala, saat hari Banyu Pinaruh, Minggu (5/7/2020). (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Banyu Pinaruh dirayakan sehari setelah Hari Saraswati. Banyu pinaruh sendiri merupakan hari raya awal memasuki pawukon baru dalam kalender Bali yang jatuh pada Wuku Sinta, saat tersebut umat Hindu biasanya mencari sumber-sumber air seperti laut, campuhan ataupun sumber air (klebutan).

Saat Banyu Pinaruh tersebut kita bisa melukat (meruwat) membersihkan diri dengan air, sedangkan untuk membersihkan pikiran dan jiwa dengan ilmu pengetahuan. Bila bingung untuk mencari tempat melakukannya Banyu Pinaruh, berikut 5 tempat yang bisa dikunjungi untuk melaksanakan Banyu Pinaruh.

1. Pancoran Solas Taman Mumbul Sangeh

Pancoran solas ini terdapat di Taman Mumbul Sangeh, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal. Di sana Anda dapat melakukan Pengelukatan di mana terdapat solas (sebelas) pancoran sebagai tempat melukat tersebut ada sebelas buah pancuran yang mengalir cukup deras dan sangat jernih, karena berasal dari mata air alam.

Baca juga:  SE No. 4 Tahun 2022, Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali untuk Danu Kerthi

Tempat melukat yang dipercaya untuk menetralisir kekuatan jahat, sehingga bisa menjadi tempat penyembuhan alternatif bagi warga Hindu. Sedangkan di seberang di sebelah Utara Penglukatan Pancoran Solas terdapat Pura Tirta Taman Mumbul yang terlihat asri dengan kolam ikan yang terhampar luas.

2. Pura Dalem Mengening Lan Penghayatan Bhatara Semeru

Pura ini berada di wilayah Kelurahan Renon, tepatnya 500 meter di sebelah timur Pasar Renon, dan berada di pertigaan jalan menuju bundaran Renon. Pura yang awalnya bernama Pura Mengening ini terdapat tirta yang ke luar di area pura.

Tirta inilah yang digunakan untuk melukat karena memiliki beragam khasiat untuk penyembuhan dan pembersihan diri dari kotoran-kotoran batin. Selain untuk melukat, tirta ini bisa digunakan untuk memerciki tempat bisnis agar selalu dilindungi dan dibukakan pintu rejeki.

Sarana yang dibawa saat melukat adalah pejati atau canang sari saja. Tempat melukatnya berada di depan area pura. Setelah melukat, barulah dilanjutkan dengan persembahyangan di area utama pura.

Baca juga:  Ikrar Bersama Pelaku Pariwisata Bali

3. Pura Taman Beji di Pasar Badung

Pura Taman Beji letaknya cukup unik, sebab berada di tengah aliran Tukad Badung. Lokasi pura ini berada di antara Pasar Kumbasari dan Pasar Badung. terdapat mata air yang tidak pernah habis di pura ini.

Mata airnya digunakan untuk melukat, dan memerciki tempat bisnis agar terlindungi dari gangguan kekuatan negatif. Selain itu pula diyakini berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit akibat gangguan ilmu hitam, memohon keturunan, kelancaran rejeki, dan membersihkan tubuh dari energi negatif maupun kotoran-kotoran secara niskala (gaib).

Sarana yang perlu dibawa adalah pejati dan bungkak. Untuk laki-laki membawa dua buah bungkak, dan perempuan membawa tiga buah bungkak.

4. Pantai Matahari Terbit Sanur

Pantai yang terletak di sebelah timur Ibu Kota Provinsi Bali tersebut tidak hanya menjadi tempat ritual persembayangan umat Hindu, namun juga menjadi objek wisata bagi wisatawan dalam dan luar negeri yang sedang berlibur di Pulau Dewata.

Baca juga:  Buwas Waspadai Pabrik Narkoba Di Bali

Tempat yang juga bisa sekaligus melakukan penglukatan di sana, karena ombak yang tidak terlalu besar.

5. Pencampuhan Sala Tirta Sudamala

Tempat ini terletak di Taman Pecampuan, Desa Pekraman Sala, Desa Abuan, Susut. Hal istimewa di tempat ini adalah Anda bisa melakukan semua jenis penglukatan yang nantinya di sana akan di bantu oleh pecalang.

Cukup hanya membawa pejati serta alat persembahyangan seperti canang serta dupa. Itulah beberapa deretan tempat melukat Banyu Pinaruh yang bisa dijadikan pilihan. Jangan lupa selalu mengikuti aturan-aturan yang ada di tempat tersebut ya, agar prosesi melukat yang Anda lakukan dapat berjalan lancar. (Wulan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *