Menteri Bappenas RI, Suharso Monoarfa. (BP/Ist)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Presiden ke-5 Republik Indonesia, Prof. Dr. (HC), Hj. Megawati Soekarnoputri didampingi Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati membuka secara resmi Seminar Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru, yang ditandai dengan pemukulan kulkul di Hotel Trans Resort, Bali, Jumat (5/5). Gubernur Koster yang memaparkan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru di hadapan peserta seminar berjumlah lebih dari 300 orang, berasal dari seluruh komponen masyarakat Bali.

Yakni, Sulinggih, akademisi, tokoh masyarakat, praktisi, asosiasi, dan organisasi masyarakat mendapatkan apresiasi dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia, Suharso Monoarfa.

Baca juga:  Keluarkan Instruksi KB Krama Bali, Begini Alasan Gubernur Koster

Suharso mengaku senang karena Bali merancang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru. Baginya, seminar yang digagas Gubernur Bali, Wayan Koster sangat bagus.

Sehingga ia memutuskan membatalkan agenda ke Seoul dan memilih hadir untuk memberikan tambahan dan masukan yang diharapkan bisa menyempurnakan haluan tersebut. “Jadi, Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Depan merupakan strategic plan yang dasar- dasar normanya mengacu kembali kepada Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Saya kira apa yang dilakukan Pak Gubernur Wayan Koster telah mengingatkan kita untuk menempatkan GBHN itu pada proporsi yang benar. Sehingga setiap pembangunan harus ada norma dasar, seperti yang sudah disampaikan dalam Sad Kerthi (enam sumber utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia, red). Itu semua adalah norma yang sifat keabadiannya menjadikan Bali eksis. Bukan hanya sekedar untuk 100 tahun, tetapi sepanjang Bali itu ada, saya sangat setuju Bali harus memiliki haluan pembangunan,” tandas Suharso Monoarfa. (kmb/baipost)

Baca juga:  Wujudkan Ekonomi Kerakyatan, Gubernur Koster Matangkan Konsep Libatkan Desa Adat
BAGIKAN