Petugas mengevakuasi jasad Suparja, anggota DPRD Provinsi Yogyakarta meninggal dunia di Badara Ngurah Rai. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Suasana di Gate 1 Terminal Keberangkatan Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung, Selasa (4/4), riuh. Pasalnya calon penumpang pesawat Citilink yang terjadwal berangkat pukul 10.25 WITA dengan rute Denpasar-Jakarta, Suparja (56) ditemukan pingsan.

Setelah dilakukan pemeriksaan, anggota DPRD Provinsi Yogyakarta ini dinyatakan meninggal dunia. Kasat Reskrim Polres Kawasan Bandara Ngurah Rai, Iptu Rionson Ritonga, S.H., M.H. menjelaskan, pukul 09.59 WITA korban tiba di bandara dan melakukan scan barcode boarding pass di area pintu masuk.

Baca juga:  Sehari Jelang Diberlakukannya SE Gubernur Bali, Begini Situasi Bandara Ngurah Rai

Selanjutnya korban asal Desa Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari, Gunung Kidul, Yogyakarta ini, menuju ruang tunggu Gate 1 Terminal Keberangkatan Domestik. Beberapa menit kemudian pesawat Citilink GQ 681 proses boarding. Pihak Citilink baru mengetahui ada satu calon penumpang belum melaksanakan proses scan boarding pass.

Selanjutnya pihak Citilink mencari di sekitar area ruang tunggu dan ditemukan korban duduk terdiam sambil memegang boarding pass pesawat Citilink. “Pihak Citilink melaporkan peristiwa tersebut ke Spv Citilnk dan langsung dilaporkan kepihak Avsec. Saat ditemukan korban tidak sadarkan diri,” ujarnya.

Baca juga:  Di 2023, Bandara Ngurah Rai Optimis Layani Jumlah Penumpang Lebih Banyak

Selanjutnya korban dibawa menggunakan kursi roda ke Kantor KKP Kelas 1 di area Terminal Kedatangan Domestik. Setibanya di sana langsung dilakukan pemeriksaan oleh tim medis. “Saat diperiksa calon penumpang yaitu Suparja masih ada nafas tapi sudah tidak dalam batas stabil,” tegas AKP Rionson yang akrab disapa Rio ini.

Saat dilakukan pemeriksaan tas korban ditemukan beberapa obat yang ada kaitannya dengan penyakit jantung. Pukul 10.35 WITA, korban dinyatakan meninggal dunia dengan diagnosa penyakit jantung.

Baca juga:  Overstay Satu Tahun Lebih, WN Jerman Dideportasi

Sedangkan menurut rekan korban, Andriana Wulandari, korban seharusnya pulang pada Rabu (5/4) sesuai jadwal awal. Namun Korban pulang sendiri hari ini karena ada urusan keluarga. Sedangkan rekan korban sesama anggota DPRD masih di Bali.

Jasad korban dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, Denpasar. “Informasi dari pihak keluarga, jenazah korban tidak diizinkan untuk diautopsi,” tutup Rio. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN