Polisi mendatangi TKP kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Kayuambua, tepatnya di wilayah Banjar Kayuambua, Desa Tiga, Senin (27/3) malam. (BP/Ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Seorang guru SMPN 1 Susut meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan di Jalan Raya Kayuambua, tepatnya di wilayah Banjar Kayuambua, Desa Tiga, Senin malam (27/3). Korban Ni Ketut Risna Dewi (39) yang juga merupakan mantan atlet silat itu meninggal dunia di lokasi kejadian setelah kendaraanya menabrak bak truk.

Dikonfirmasi Selasa (28/3), Kasi Humas Polres Bangli Iptu I Wayan Sarta mengatakan, peristiwa kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WITA. Kecelakaan berawal saat sepeda motor bernomor polisi DK 5132 PZ yang dikendarai Risnadewi melaju dari arah selatan dengan tujuan lurus ke arah utara.

Baca juga:  Huni Lapas Kerobokan, Rektor Unud Masih Tempati Blok Mapenaling

Sesampainya di TKP, terdapat sebuah truk bernomor polisi yang dikemudikan oleh I Ketut Winasa berhenti di badan jalan sebelah barat. Karena jarak yang terlalu dekat, korban Risnadewi tidak bisa menghindar hingga akhirnya sepeda motornya menabrak bak belakang pojok kanan bawah truk tersebut. “Akibat peristiwa tersebut pengendara sepeda motor, Risnadewi mengalami luka pada bibir dan meninggal di lokasi kejadian,” kata Sarta.

Sementara itu Kepala SMPN 1 Susut I Wayan Sudita dikonfirmasi terpisah membenarkan bahwa Risnadewi merupakan guru di sekolahnya. Korban yang tinggal di Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan itu merupakan guru mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) kelas VII. Risnadewi mengajar di SMPN 1 Susut sejak 2016 lalu dengan status awal sebagai guru tidak tetap (GTT) daerah sebelum kemudian diangkat menjadi guru P3K 2022 lalu.

Baca juga:  Dobrak Pintu Kamar Mandi, Pacar Ditemukan Tak Bernyawa 

Sudita mengatakan, berdasarkan informasi yang diketahuinya Risnadewi merupakan mantan atlet silat yang pernah berkompetisi pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau dan Jawa Barat sekitar 2015 lalu. Pada ajang itu Risnadewi mampu menorehkan emas dan perak.

Di mata Sudita, Risnadewi merupakan sosok guru yang enerjik, memiliki semangat tinggi, humoris dan bertanggung jawab. “Almarhum juga sukses membina silat sampai anak-anak berprestasi,” katanya.

Baca juga:  Banjar Adat Tegal Persiapkan Upacara Pitra Yadnya

Kasek asal Gianyar itu mengaku pihaknya sudah melayat ke rumah duka. Berdasarkan informasi pihak keluarga, upacara penguburan Risnadewi akan dilaksanakan Rabu (29/3). (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN