Klaus Schwab, pendiri sekaligus ketua eksekutif Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF), berpidato dalam pertemuan tahunan WEF di Davos, Swiss (21/1/2020). (BP/Ant)

ANKARA, BALIPOST.com – Untuk mengatasi perubahan iklim dan kerusakan alam, Forum Ekonomi Dunia (WEF) pada Selasa (17/1) waktu setempat meluncurkan inisiatif untuk membuka pendanaan 3 triliun dolar AS (sekitar Rp45,51 kuadriliun) yang dibutuhkan setiap tahun.

Inisiatif yang dinamai The Giving to Amplify Earth Action (GAEA) itu didukung oleh lebih dari 45 mitra dari kalangan dermawan, lembaga publik, dan sektor swasta, kata WEF dalam pernyataan.

Baca juga:  Sejumlah Perubahan Sistem Pendidikan Diatur di RUU Sisdiknas

WEF menyatakan, krisis energi dan kesulitan biaya hidup yang saat ini terjadi menunjukkan bahwa ambisi untuk mencegah suhu bumi naik menjadi 1,5 derajat Celsius belum menemui kejelasan.

“Pendanaan saat ini lambat dan tidak mencukupi sehingga diperlukan pendekatan baru untuk mengalirkan modal,” kata WEF, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (19/1).

Dalam pernyataan itu, juga disebut bahwa pemberian dari kalangan filantropis dapat mengatasi masalah pendanaan itu. “Kita berada di titik kritis dalam upaya kita untuk mengembalikan planet ini ke jalurnya demi memenuhi ambisi iklim kita,” kata pendiri sekaligus ketua eksekutif WEF, Klaus Schwab.

Baca juga:  Penangkapan Ahmad Zain An-Najah di Bekasi Terkait Lembaga Pendanaan Kelompok JI

“Untuk mencapai kecepatan dan skala yang dibutuhkan untuk memulihkan bumi, kita perlu membuka (pendanaan) tidak hanya dari modal swasta dan dana pemerintah, tetapi juga kalangan filantropi sebagai kekuatan untuk mencapai percepatan yang diperlukan.”

Meskipun pendanaan untuk mengatasi perubahan iklim dari kalangan filantropis meningkat dalam beberapa tahun terakhir, jumlah keseluruhan dana yang dikumpulkan pada 2021 mencapai 810 miliar dolar AS (sekitar Rp12,28) pada 2021.

Baca juga:  Lestari for Perempuan, Inisiatif BPR Lestari mendukung Kementrian PPPA

Tetapi, tetapi hanya dua persen dari jumlah itu yang digunakan dalam upaya untuk mengurangi emisi. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *