Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Papua Barat dan Papua (Banuspa), Kuncoro Budi Winarno menyerahkan Beasiswa Pendidikan ke 1.778 anak di Provinsi Bali. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Papua Barat dan Papua (Banuspa), Kuncoro Budi Winarno menyerahkan Beasiswa Pendidikan ke 1.778 anak di Provinsi Bali. Total beasiswa yang diserahkan mencapai Rp 7.174.500.000.

Penyerahan Beasiswa Pendidikan tersebut dilakukan pada acara Peresmian Ruang Layanan “New Service Blue Print” BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gianyar pada, Rabu (21/12). Acara dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Mayun, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali, Ketua Forum Perbekel Provinsi Bali, Bendesa Agung MDA Provinsi Bali, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar, dan Bendesa Madya MDA Kabupaten/Kota Se-Bali.

Gubernur Koster memberikan apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan yang telah mengembangkan programnya dengan cakupan yang lebih luas di dalam membantu masyarakat kurang beruntung atau mengalami permasalahan keluarga serta permasalahan sosial lainnya berupa beasiswa pendidikan dan tanggungan kepada para ahli waris. “Ini terobosan program yang luar biasa, sangat bagus dan sangat mulia. Kita patut bersyukur, karena BPJS yang juga selaku penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah mampu menjalankan layanannya dengan baik diseluruh Indonesia termasuk di Provinsi Bali,” kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Baca juga:  Empat Hari Berturut-turut, Bali Laporkan Adanya Ibu Hamil Jadi Korban Jiwa COVID-19

Gubernur Koster, mengatakan untuk di Bali total cakupan layanan BPJS Kesehatan sudah mencapai di atas 90%. Kemudian kaitannya dengan ketenagakerjaan, terus memberikan layanan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan di bidang keagamaan (Pemangku, Sulinggih, Kiai, Pendeta dan Rohaniawan lainnya) dan siap berjalan di tahun 2023 yang totalnya mencapai 32 ribu orang lebih di seluruh Bali dengan anggaran sekitar Rp 7 miliar. “BPJS Ketenagakerjaan di bidang keagamaan ini diberikan, karena Pemangku, Sulinggih, Kiai, Pendeta dan Rohaniawan lainnya setiap hari tugasnya berdoa memohon agar alam, manusia, dan beserta isinya supaya selalu diberikan keselamatan dan kerahayuan,” ujar Gubernur Bali jebolan ITB ini yang disambut tepuk tangan.

Baca juga:  "Dramatic Reading," Menonton Naskah yang Dipertunjukkan

Dikatakan, bahwa program perlindungan BPJS Ketenagakerjaan bagi para tenaga kerohanian belum banyak dilaksanakan oleh Provinsi di Indonesia. Tercatat baru ada Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi Bali yang melaksanakannya.

Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Papua Barat dan Papua, Kuncoro Budi Winarno menyampaikan misi dari BPJS Ketenagakerjaan adalah meningkatkan kualitas hidup dan Kesejahteraan Pekerja Indonesia. Untuk mewujudkan misi tersebut arah kebijakan BPJS Ketenagakerjaan adalah customer engagement. “BPJS Ketenagakerjaan harus memiliki keterikatan hubungan yang erat dengan pekerja Indonesia sebagai stakeholder. Salah satu wujud dari keterikatan hubungan tersebut dengan memberikan sentuhan secara langsung kepada pekerja maupun keluarganya serta memastikan seluruh pekerja mendapatkan manfaat secara cepat dan tepat,” ujarnya.

Baca juga:  Gubernur Koster: Pungutan Wisatawan Asing untuk Pelindungan Kebudayaan dan Alam Bali

Dilaporkan, bahwa BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan manfaat beasiswa pendidikan kepada kurang lebih 1.778 anak di Provinsi Bali dengan total nominal Rp 7.174.500.000. “Program beasiswa tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat agar anak-anak penerima bisa melanjutkan langkah menuju cita-cita yang diimpikan,” pungkas Kuncoro Budi Winarno. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *