NI Luh Jelita Darmawati (kiri), Kadek Adi Asih, serta Desa Made Rita Kusuma Dewi (kanan). (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Satu-satunya atlet pelatnas asal Bali Desak Mase Rita Kusuma Dewi, berhasil menyabet medali emas, di nomor “speed world record” pada Kejurnas Panjat Tebjh Senior, Bangka Tengah, Bangka Belitung (Babel), Selasa (20/12). Sebelumnya, di nomor “speed world record” beregu, Desak Ruta ikut andil mwnyumbang perunggu bersama atlet Bali lainnya, Kadek Adi Asih dan Ni Luh Jelita Darmawati, pada Senin (10/12).

Desak Ruta Selasa (19/12), menyatakan, bersyukur bisa menyumbang emas, dan akan balik lagi ke pelatnas, sebab persiapan perebutan tiket ke Olmpiade Paris 2024, serta Asian Games. “Yang jelas, kami di pelatnas persiapan turun Pra Olimpiade serta Asian Gamesdi Hangzhou 2023,” ujarnya.

Baca juga:  Atlet Panahan Gusti Fazli Sumbang Emas Popnas

Sementara Ketua Umum FPTI Bali Putu Yudi Atmika, menerangkan, pihaknya berharap di sektor putra juga bisa menyumbang emas, baik perorangan maupun beregu. “Kami hanya mengirimkan delapan atlet, terdiri atas putra (5) dan putri (3),” jelas Yudi Atmika.

Dia juga memaklumi prestasi atlet junior Bali, yang berlaga pada Kejurnas Junior, di Pasir Putih, Situbondo, Jatim. 1-6 Desember lalau, hanya membawa pulang medali perak dan perunggu. Padahal, biasanya tim junior Bali diperhitungkan di level nasional.

Baca juga:  Wayan Koster Satu-Satunya Gubernur di Indonesia Raih Penghargaan Jasa Bakti Koperasi dan UKM

Alasannya, lanjut dia, atlet Pulau Dewata tak biasa menghadapi cuaca ekstrem panas yang menyengat di Situbondo. “Sementara, atlet tuan rumah Jatim berlatih dua bulan, di venue Pasir Putih, sehingga sudah bedaptasi dan mengenal karakteristik papan panjat tebing. “Sedangkan atlet Bali tak biasa berlatih sebagaiamana palan panjat yang dipakai kejurnas junior,” kilahnya.

Di sisi,lain, Waketum II FPTI Bali Suhardi Eka Prasetia, mengemukakan, atlet putra Bali yang ikut kejurnas senior, seperti Julianto Prasetyawan, I Gusti Ngurah Bayu Segara, I Gede Surya Parta, serta Wisnu Wahyu Golden. “Saya kira peluang menambah pundi-pundi medali emas, masih terbuka lebar, sebab nomor yang dilombaman cukup banyak, dan kejurnas 19-24 Desember,” ucap Suhardi.

Baca juga:  Cuma Satu Zona Merah Ini Tambah Puluhan Terkonfirmasi COVID-19, Sisanya Catat Belasan hingga 1 Kasus

Dijelaskannya, event Pra Kualifikasi Olimpiade juga dihelat, di Jakarta, Mei 2023. Bahkan, sebelumnya Indonesia juga menjadi tuana Kejuaraan Dunia, April 2023, dan alternatif tuan rumah antara Bali dan Yogyakarta. “Putusan ini mutlak di tangan pemerintah. Seandainya, di Pulau Seribu Pura, kemungkinan venue di GWK, tinggal memasang papan panjat yang memakai sistem knock down,” jelas Suhardi. (Daniel Fajry/Balipost)

 

BAGIKAN