Ngurah Weda Sahadewa. (BP/Istimewa)

Oleh Sahadewa

Kekuatan bangsa-bangsa yang terhimpun dalam komunitas ASEAN sudah menunjukkan adanya suatu bentuk komitmen bersama dalam mengurus kepentingan bersama secara politik global regional. Kepentingan itu mencakup terutama terkait langsung dengan kemajuan terutama adalah kemajuan ekonomi.

Ini menandakan bahwa kerjasama yang dilakukan sejauh mungkin melangkah dengan tidak melepaskan sektor ekonomi tersebut. Akan tetapi, tampaknya mulai disadari secara lebih sungguh-sungguh bahwa sektor perekonomian itu tidak dapat berdiri sendiri.

Kekuatan bangsa-bangsa dalam ASEAN tidak dapat ditolak terutama dari sisi pasar (market) dengan kekuatan jumlah penduduk. Namun, tidak terlepas dari itu adalah kekuatan letak geografis yang relative lebih mampu dijangkau oleh kekuatan ekonomi besar seperti China dan juga tentunya ada Jepang termasuk juga adalah Korea Selatan namun India tak dapat dipandang enteng dengan berbagai kekuatan potensialnya.

Selesai sudah apa yang disebut dengan sebuah asosiasi jika tidak dapat mengembangkan dirinya ke dalam dan ke luar dari asosiasi itu. Untuk itulah tulisan ini dibuat dalam rangka menjadikan Asean sebagai bentuk organisasi yang tidak hanya mampu melainkan dapat menjadikan Asean sebagai salah satu tulang punggung Asean yang dimengerti sebagai bentuk nyata kebersatuan bangsa-bangsa Asia Tenggara seluruhnya ke dalam cita-citanya.

Baca juga:  ASEAN Sepakat Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik

Cita-cita Asean semestinya terus dapat diperbarui selain mengikuti apa yang menjadi inti cita-citanya itu. Inilah yang disebut vision. Sesuatu yang disebut vision mesti mampu diterjemahkan secara konstruktif jika tidak maka selayaknya untuk sesegera mungkin digantikan dengan padanan yang lebih realistis tanpa mengurangi dimensi idealistiknya.

Kekuatan Indonesia dan negara-negara bangsa Asia Tenggara yang terhimpun dalam Asean ini adalah pertama, menunjukkan kekompakan yang relatif lebih tinggi dalam percaturan perpolitikan kecuali Myanmar. Kedua, menunjukkan kerja sama ekonomi yang menjalinkan diri dalam masyarakat Ekonomi Asean dengan jalan perrtama, memperluas dimensi kerjasamanya dan kedua menunjukkan kemajuan kemanusiaan. Justru poin kedua inilah yang menandakan bahwa Asean semakin mengerucutkan dirinya sendiri. Artinya bahwa ini merupakan perkumpulan yang terdiri dari bangsa dengan substansi kemanusiaan serta esensinya manusia yang berdialog.

Kemanusiaan inilah yang patut dikembangkan mengingat segala sesuatu yang berkenaan dengan dimensi lainnya itu adalah bagian yang tak terpisahkan dari diri manusia. Seterusnya dapat dijadikan sebagai patokan dalam menciptakan perdamaian di lingkungan Asean agar Asean semakin kondusif dalam turut memajukan penciptaan ekonomi-ekonomi baru yang produktif.

Baca juga:  Usai Mengunjungi Tiga Negara ASEAN, Presiden Jokowi Tiba di Jakarta

Produktif artinya tidak semata-mata menjadikan Asean sebagai objek pasar semata karena memang itu fakta yang merupakan potensi besar Asean namun mampu menunjukkan peran-peran sentral dengan mendistribusikan kesejahteraan semakin luas. Inilah yang penulis kira bahwa kegunaan Asean akan makin menembus batas-batas keegoan sebagai bangsa bahkan negara melainkan menjadikan Asean sebagai rumah budaya yang menentukan bahwa kemanusiaannya itu mampu dijalinkan dengan semakin meningkatkan peluang dan kesempatan terhadap berbagai generasi terlebih generasi mudanya untuk dapat memberikan andil dalam memajukan kehidupan ekonomi yang berkemanusiaan itu.

Dengan sendirinya konsep kemanusiaan dapat diterjemahkan lebih dalam berdasarkan berbagai bentuk transformasi yang semakin modern namun mengandalkan potensi yang semakin dikembangkan sehingga produktivitas budaya menyentuh kehidupan yang dirasakan tidak terpisah antara manusia dan lingkungannya. Serta pula semakin dapat menghargai bentuk-bentuk kebudayaan baru dengan dasar potensi kemanusiaan masing-masing bangsa sehingga membentuk Asean yang berbudaya semakin tinggi sekaligus semakin modern namun menyentuh persoalan dasar seperti ketertarikan anak muda maupun generasi sebelumnya agar bersama menghargai karya-karya yang tidak saja inovatif melainkan menunjukkan rasa seni yang semakin meningkat sesuai dengan selera dan kemanusiaan yang terus berkembang di era modern seperti saat ini.

Baca juga:  Tetap Waspada dalam Melakukan Pilihan

Untuk itu penulis berpendapat bahwa jika yang di atas ini mampu dikembangkan maka ketegangan-ketegangan dalam hidup semakin dapat dinetralisir sekaligus pula menciptakan peluang dan kesempatan baru dalam berekonomi sebagai telah dimanfaatkan oleh budaya K-Pop yang demikian relatif deras masuk ke tanah air maupun Asean pada umumnya bahkan dunia internasional yang lebih luas. Ini tidak lebih dari bagaimana kemasan budaya dibuat semakin tidak saja modern namun mampu memberikan hal baru dalam arti tertentu yang sebenarnya membangkitkan keadaan potensi dalam negerinya sendiri dulu.

Penulis, Dosen Fakultas Filsafat UGM

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *