Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster menyerahkan bantuan sosial (bansos) kepada kader PKK desa dan kelurahan pada empat kecamatan di Kota Denpasar, Jumat (21/10). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster menyerahkan bantuan sosial (bansos) dalam rangka penanganan dampak inflasi bagi kader PKK desa dan kelurahan pada empat kecamatan di Kota Denpasar, Jumat (21/10). Penyerahan Bansos diawali di Wantilan Pura Dalem Bungkeneng Desa Adat Tonja Kecamatan Denpasar Utara lanjut ke Banjar Biaung Desa Kesiman Kertalangu Kecamatan Denpasar Timur.

Lokasi berikutnya adalah Wantilan Pura Dalem Desa Adat Panjer Kecamatan Denpasar Selatan dan terakhir di Kantor Camat Denpasar Barat. Menyesuaikan dengan luas wilayah, jumlah penerima bansos di Denpasar Timur dan Selatan masing-masing sebanyak 150 kader PKK.

Sedangkan untuk wilayah Denpasar Utara sebanyak 170 kader dan 175 kader di wilayah Denpasar Barat. Sehingga, penerima bansos penanganan inflasi di Kota Denpasar total berjumlah 645 orang. Masing-masing kader PKK menerima bantuan berupa 25 Kg beras, 2 kerat telur ayam dan 4 liter minyak goreng.

Ny. Putri Suastini Koster menyampaikan bahwa bansos penanganan inflasi ini merupakan program Pemprov Bali, dengan sasaran kader PKK di dua wilayah yang telah ditetapkan, yaitu Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng. “Saya dapat tugas menyerahkan bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat di tengah tekanan inflasi yang melanda daerah Bali,” ucapnya.

Baca juga:  APD Pilwali Denpasar Mulai Didistribusikan

Dikatakan, Bali sempat berada di peringkat tujuh dalam rata-rata tingkat inflasi secara nasional. Menurutnya, inflasi antara lain dipicu ketidakstabilan harga kebutuhan pokok. Seperti, cabai, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dan mulai maraknya upacara pasca membaiknya pandemi Covid-19.

Namun, ia bersyukur karena masyarakat Pulau Dewata relatif tenang dalam menyikapi gejolak harga sejumlah bahan kebutuhan pokok. Diharapkan, bansos yang disalurkan pemerintah ini dapat meringankan beban masyarakat dalam menghadapi situasi sulit. Terlebih, ini merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap kondisi masyarakat.

Masih terkait dengan gejolak harga kebutuhan pokok, Putri Suastini Koster mendorong kader PKK memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami cabai, sayur mayur dan tanaman bermanfaat lainnya. Hal ini sejalan dengan program Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (HATINYA PKK). Khusus untuk wilayah Kota Denpasar yang rata-rata penduduknya tinggal di pekarangan tak begitu luas, ia mendorong gerakan berkelompok pemanfaatan lahan tidur milik pemerintah untuk ditanami kebutuhan dapur.

Pada bagian lain, perempuan yang akrab disapa Bunda Putri ini mengajak Kader PKK aktif bergerak menggandeng masyarakat dalam menyukseskan program pemerintah khususnya dalam bidang kesehatan, kebersihan lingkungan dan keamanan pangan. Khusus di bidang kesehatan, ia menyoroti Demam Berdarah yang saat ini masih menjadi ancaman serius.

Baca juga:  Cuaca Ekstrem di Musim Kemarau Indikasi Dampak Perubahan Iklim

“Saat ini kita memasuki peralihan musim yang sangat ekstrem, banyak penyakit muncul seperti Demam Berdarah. Oleh sebab itu, laksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan secara rutin. DB itu telah merenggut banyak nyawa, jadi jangan dianggap enteng,” pesannya.

Masih terkait dengan kebersihan lingkungan, Bunda Putri juga mengingatkan ancaman banjir. Untuk mencegahnya, ia menganjurkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan karena dapat menyumbat selokan dan memicu terjadinya banjir.

Oleh sebab itu, ia kembali menyinggung pentingnya sistem pengolahan sampah berbasis sumber yang merupakan salah satu program prioritas Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster. “Pemerintah punya program dan sudah dilengkapi dengan regulasi, implementasinya membutuhkan dukungan dan peran aktif dari seluruh komponen masyarakat,” imbuhnya

Dengan sistem dan pola yang tepat, ia berharap pola memindahkan sampah ke tempat lain yang telah menjadi kebiasaan selama berpuluh-puluh tahun bisa segera ditinggalkan. Putri Suastini Koster juga mengingatkan ibu-ibu sebagai garda terdepan dalam rumah tangga untuk menjaga pola makan dan pola istirahat, termasuk penggunaan gawai pada anak-anak.

Baca juga:  Penanganan Sampah Swakelola

Karena selain merusak otot mata, penggunaan gawai secara berlebihan juga akan mengganggu konsentrasi serta memicu gangguan kesehatan lainnya. Masih terkait kesehatan keluarga, mengikuti anjuran pemerintah, untuk sementara waktu ia menyarankan masyarakat untuk menghindari pemberian obat dalam bentuk sirop. Hal ini terkait dengan kasus gagal ginjal akut misterius yang belakangan ditemukan pada sejumlah balita.

Istri Gubernur Bali, Wayan Koster ini menyinggung upaya penuntasan angka stunting. Sebagai upaya pencegahan, para orang tua diingatkan untuk memberi perhatian penuh pada 1000 hari pertama pertumbuhan balita. Selain itu, perhatian juga mesti diberikan kepada ibu hamil agar tidak mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK).

Kegiatan penyerahan bansos penanganan inflasi di empat lokasi juga dihadiri Ketua TP PKK Kota Denpasar, Sagung Antari Jaya Negara, Ketua BKOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Bali, Putu Anom Agustina. (kmb/balipost)

BAGIKAN