Muliana yang merupakan salah satu korban meledaknya kompor pembakaran jenazah di Desa Adat Selat, saat menjalani perawatan di RS Sanjiwani. (BP/Dokumen)

GIANYAR, BALIPOST.com – Sebanyak 10 warga Desa Adat Selat, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar mengalami luka bakar setelah kompor pembakaran jenazah yang digunakan dalam Ngaben Massal di desa setempat meledak Jumat (19/8) malam. Satu Pasien atas nama Gusti Ngurah Juliarianta sempat tidak tercatat karena tidak dibawa ke RSUD Sanjiwani.

Korban dibawa ibunya ke home care di kawasan Desa Keramas yang tidak jauh dari lokasi. Gusti Ngurah Juliarianta merupakan putra dari Gusti Ketut Muliana yang saat kejadian mengalami luka bakar di bagian kaki.

Baca juga:  Desa Tegal Mengkeb Rutin Gelar Ngaben dan “Matatah” Massal

Ngurah Juliarianta mengalami luka bakar ringan dan oleh dokter yang merawat sudah langsung memperbolehkan pulang setelah mendapatkan pengobatan.

Menurut Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar dr. I Nyoman Bayu Widhiartha., M.M, Sabtu (20/8) pada Jumat (19/8) pihaknya memang menangani 10 orang korban yang mengalami luka bakar. Seluruh pasien tersebut menggunakan pakaian adat.

Sembilan pasien luka bakar dari kejadian di Desa Adat Selat, yaitu Kadek pramana Putra, (14), Gusti Made Budiarta (49), Bagus Oskar (34), Kadek Dwi Putra Jaya (32), Gusti Ketut Muliana (49), Ketut Adi Wiranata (32), Gusti Nyoman Gede (59), Gusti Ketut Wiriantara (48) dan Gusti Ngurah Pradita (12). Sedangkan satu lagi Rina Siswati (50) berasal dari Desa Siangan juga mengalami luka bakar. (Wirnaya/balipost)

Baca juga:  Empat Tahun Tak Teridentifikasi, Jasad Mrs. X Ditemukan dalam Kardus Diaben Massal
BAGIKAN