Sapi di wilayah Jembrana, Rabu (27/7/2022). (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bali, dua ekor sapi milik warga di Sawe, Desa Batuagung, Jembrana, dilaporkan mati, Senin (15/8) malam. Dari indikasi, sapi tersebut tiba-tiba mati setelah sebelumnya kondisi sehat.

Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana memastikan dua ekor sapi milik warga itu mati bukan PMK. Meskipun di beberapa wilayah di Batuagung ada Sapi warga yang mengalami ciri PMK.

Baca juga:  Kembali ke Normal, Jerman Bersiap Hadapi Gelombang Kedua COVID-19

Perbekel Batuagung, I Nyoman Sudarma, Rabu (17/8) membenarkan ada dua ekor sapi milik warga di Sawe yang mati mendadak dan menurutnya sudah ditindaklanjuti petugas Keswan Kesmavet. “Benar ada dua ekor sapi milik salah satu warga mati. Sudah ditangani oleh petugas, langsung dikubur malam itu,” kata Sudarma.

Menurutnya dua ekor Sapi itu pemiliknya satu orang. Saat ini di wilayah Desa Batuagung juga tengah dilakukan vaksinasi PMK menyasar ternak warga khususnya Sapi. “Kemarin di (Banjar) Petanahan, sudah dijadwalkan sejak sepekan lalu petugas keliling vaksin,” tambah Sudarma.

Baca juga:  Karena Ini, Satpol PP Surabaya Segel THM

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama membenarkan adanya laporan dua ekor sapi di Sawe, Batuagung mati. Dari pengecekan yang dilakukan dipastikan sapi itu mati karena keracunan. “Dari ciri-ciri tidak mengarah ke PMK, lebih ke keracunan. Beberapa jam sebelumnya kondisi sehat, lalu kejang-kejang dan keluar busa, mati. Disimpulkan keracunan,” tambah Sutama.

Di Batuagung menurutnya memang ada jadwal vaksin PMK, tapi belum ada yang masuk suspect. “Kalau vaksin memang setelah di desa yang sebelumnya didapati ada Suspect selesai, berlanjut ke desa sebelahnya,” kata Sutama. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Pos Pengawasan COVID-19 di Labuan Lalang Ditutup
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *