Krama mengikuti upacara Pitra Yadnya Kinembulan Desa Adat Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Menjelang pelaksanaan upacara Pitra Yadnya Kinembulan Desa Adat Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, ragam persiapan sudah dilakukan panitia karya bersama krama Desa Adat Kusamba. Seperti makarya ulam wewantenan oleh krama setempat di Bale Banjar Rame, pada Kamis (11/8). Ulam wewantenan akan digunakan untuk melengkapi sarana upakara yang sudah dipersiapkan sejak awal.

Pitra Yadnya Kinembulan, Ngeroras dan Nuntun, disambut antusias krama setempat, total ada ratusan sawa yang sudah terdata untuk diikutkan dalam rangkaian upacara pitra yadnya ini. Bandesa Desa Adat Kusamba, A.A. Gede Raka Swastika menjelaskan upacara pitra yadnya ini merupakan program Desa Adat Kusamba tiap lima tahun yang telah diputuskan dalam paruman agung.

Baca juga:  Dari Video ABG Disetubuhi Bergiliran hingga Polisi Dalami Transaksi Uang

Pertama kali program ini telah sukses dilaksanakan pada 2015. Seyogyanya, pada 2020, program ini
digelar untuk kedua kali. Namun, karena adanya pandemi COVID-19 yang membatasi aktivitas masyarakat, program ini terpaksa ditunda dan baru
digelar kembali tahun 2022 ini.

Menurut Raka Swastika, selain untuk membantu krama yang kurang mampu melaksanakan sendiri upacara ngaben, ngeroras, dan nuntun, upacara ini juga dilaksanakan untuk memperkokoh semangat kegotongroyongan dan kebersamaan krama yang dilandasi nilai-nilai pasidhikara, gilikbsaguluk salunglung sabayantaka, para sparo sarpana ya.

Baca juga:  Desa Adat Kusamba Lestarikan Ngusaba Segara

Itu sebabnya, upacara ini tidak hanya dilaksanakan krama pamilet atau pamilik sawa, melainkan juga didukung seluruh krama adat.

“Hari ini dilaksanakan upacara mlaspas alit sekah ring genah panyucian. Pamilet sami, untuk ngaben, ngeroras lan nuntun ada 184 sawa, pamilet ngeroras 32 sawa, ngerapuh 67 sawa dan nuntun 9 sawa,” kata Bendesa A.A. Gede Raka
Suwastika, saat dihubungi Jumat (12/8).

Setelah mlaspas, dilanjutkan dengan prosesi negtegang, di rumah masing-masing. Raka Swastika berharap seluruh krama Desa Adat Kusamba bersatu dan guyub menyukseskan upacara pitra yadnya ini. Kesuksesan upacara mencerminkan apa yang menjadi tanggung jawab sang pratisentana bisa ditunaikan dan kasukertan desa adat juga bisa diwujudkan.

Baca juga:  Ngeroras di Kusamba Upacarai 223 Puspa

Sebelumnya, Ketua Umum Panitia Upacara, I Nengah Sumarnaya menjelaskan, puncak upacara ngaben direncanakan pada 19 Agustus 2022, upacara ngeroras pada 31 Agustus 2022, sedangkan upacara nyegara gunung lan nuntun pada 3 September 2022. Namun, rangkaian upacara sudah dimulai sejak 15 Juli 2022 yang ditandai dengan nyukat genah piyadnyan di pesisir Pantai Kusamba serta diakhiri pada 8 September 2022 dengan kegiatan ngelugar wewangunan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN