Jajaran Kodim 1619/Tabanan memantau kondisi hewan ternak di salah satu desa. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Meski masih nihil kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Kabupaten Tabanan, jajaran Forkopimda termasuk TNI dan Polri tidak ingin kecolongan. Mereka bergerak cepat menggelar rapat koordinasi dengan menggandeng dinas terkait untuk mengantisipasi munculnya PMK di Tabanan, Selasa (5/7).

Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf. Ferry Adianto, S.I.P., dan Kapolres AKBP Ranefly Dian Chandra S.I.K., M.H., bersama jajaran Forkopimda yang dipimpin Sekda Tabanan Dr. I Gede Susila, S.Sos, M.Si., melakukan rapat koordinasi dan pembentukan Satgas Penanganan PMK yang melibatkan unsur terkait di Pemkab Tabanan. Usai rapat koordinasi, Dandim 1619/Tabanan langsung turun ke lapangan memantau kondisi ternak yang ada di wilayah Kabupaten Tabanan dengan mendatangi kandang sapi milik desa di Banjar Belanban, Desa Petiga, Kecamatan Marga.

Baca juga:  PMK Mereda, Pesanan Hewan Kurban Meningkat

Dandim meninjau dan berkomunikasi dengan Perbekel Petiga terkait keadaan ternak dan kandang serta pemeliharaanya untuk mengantisipasi berkembangnya kasus PMK yang ditemukan pada hewan ternak seperti sapi, kambing maupun babi. Menurut Dandim, pihak terkait harus segera turun ke lapangan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi terhadap penyakit ini sehingga bisa dideteksi lebih awal dan melakukan tindakan pencegahan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan saat ini seperti pembentukan posko dan melaksanakan penyemprotan disinfektan di peternakan.

Baca juga:  PMK Tak Cuma Rugikan Peternak, Pariwisata akan Terimbas Jika Gagal Diatasi

Sementara itu, Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra juga telah memerintahkan seluruh anggotanya agar memberikan pemahaman pada masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya tentang bahaya PMK. Ia juga meminta agar koordinasi dengan instansi terkait yang membidangi, untuk melakukan penyemprotan disinfektan dan pemberian vitamin pada ternak harus terus dilakukan.

“Meski Tabanan masih nihil kasus PMK, tetap berikan imbauan kepada masyarakat. Hal ini juga merupakan tanggung jawab kita sebagai anggota Polri, karena akan ada dampak timbulnya keresahan di masyarakat jika terjadi PMK,” ungkapnya.

Baca juga:  Badung Wacanakan Rumah Berdaya Bagi ODGJ

Terkait kegiatan penyuntikan vitamin bagi hewan ternak khususnya sapi, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan drh. Gede Eka Parta Ariana mengatakan, sebanyak 454 ekor sapi yang sudah diberikan suntikan vitamin. Penyuntikan vitamin bagi hewan ternak ini akan menyasar seluruh kelompok di masing-masing kecamatan dan pelaksanaannya dilakukan bertahap sebagai bentuk antisipasi penyebaran PMK. Data Dinas Pertanian Tabanan, populasi ternak yang rentan PMK yakni kambing sebanyak 1.754 ekor, sapi 3.329 ekor, kerbau 59 ekor, dan babi sebanyak 22.781 ekor. (Puspawati/balipost)

 

BAGIKAN