Mark King. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dilonggarkannya pembatasan pelaku perjalanan luar negeri untuk masuk ke Bali berdampak pada meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Hal ini pun disambut positif Australia yang menganggap Bali sebagai rumah kedua mereka.

Menurut Sekretaris I Kedutaan Besar Australia, Mark King, Jumat (24/6), warga Australia masih menganggap Bali sebagai destinasi favorit. Dengan adanya pelonggaran pembatasan bagi PPLN, ia mengatakan jumlah warga Australia ke Bali mengalami peningkatan.

Diungkapkannya selama pandemi COVID-19, dirinya 3 kali ke Bali sejak adanya pelonggaran pembatasan secara bertahap. Dari pengamatannya, kunjungan wisman ke Bali mengalami peningkatan signifikan dalam 3 bulan terakhir. “Saya ke Bali 3 kali selama setahun terakhir ini. Pada kunjungan pertama di Desember 2021, jumlah wisatawan dan destinasi wisata di Bali masih sepi. Kunjungan kedua pada April, jumlah kunjungan wisatawan mulai meningkat. Terakhir pada Juni ini saya ke Bali menghadiri konferensi di Nusa Dua dan kondisi Bali sudah ramai, terutama di Nusa Dua,” sebutnya.

Baca juga:  Sebagian Besar Korban Jiwa COVID-19 Derita Komorbid, Pemerintah akan Lakukan Ini

Ia mengutarakan Australia akan berupaya membantu pulihnya pariwisata Bali. Terlebih, warga Australia menganggap Bali sebagai rumah kedua mereka.

King mengatakan pemerintah Australia sangat tertarik membangun kerjasama dengan pemerintah Indonesia dan Bali khususnya. “Bali selalu menjadi destinasi favorit bagi warga Australia. Kami sangat senang bisa mengunjungi kembali Bali. Kami berharap bisa meningkatkan hubungan kerjasama lewat perjanjian dan inisiatif yang bisa membuat kedua negara bertumbuh bersama,” katanya.

Baca juga:  Jelang Akhir Tahun, Okupansi Homestay di Ubud Turun

Terkait penanganan pandemi COVID-19 di Bali, ia menilai prokes yang ketat dan kebijakan yang diambil sudah tepat. “Penanganan pandemi di Bali sudah sangat baik. Saya bisa mengikuti konferensi internasional lagi di Bali minggu ini dan Bali di November akan menjadi tuan rumah KTT G20. Jadi sangat senang sekali melihat Bali kembali dibuka dengan protokol keamanan yang tepat. Saya berharap yang terbaik bagi Bali,” tutupnya.

Dari data Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Januari-Mei 2022, penumpang internasional yang dilayani sebanyak 386.805 penumpang. Dengan rincian yang datang 215.887 penumpang dan berangkat 170.918 penumpang.

Baca juga:  "Kick-off" Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun, Disiapkan 6,4 Juta Dosis Vaksin COVID-19

Kondisi ini mengalami peningkatan signifikan, jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, yakni naik 238 persen. Australia memuncaki peringkat negara asal wisman ke Bali.

Dengan rincian, hingga Mei 2022, ada sebanyak 48.000 warga Australia memasuki Pulau Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Untuk Australia terdapat 6 kota terhubung dengan penerbangan langsung yaitu Brisbane, Sydney, Melbourne, Cairns, Perth, dan Darwin.

Dari jumlah itu, ada total sebanyak 5 airlines yang melayani penerbangan ke Australia selain Batik Air, yakni Garuda Indonesia, Qantas Airlines, Jetstar Airways, dan Virgin Australia. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN