Sejumlah sapi bali siap dikirim. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menjelang Idul Adha, Bali memperketat pengawasan lalu lintas ternak untuk mempertahankan bebas dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Menurut Kepala Balai Karantina Pertanian (BKP) Denpasar, I Putu Tarumanegara, pihaknya telah melakukan mitigasi risiko terhadap penyebaran penyakit ini.

Khusus untuk Bali, lanjutnya, mitigasi ini penting dilakukan, karena sangat berisiko tertular. Pasalnya, Jawa dan Lombok hampir semua wilayahnya sudah tertular PMK.

Baca juga:  Puluhan Ribu Dosis Vaksin PMK Didatangkan Dari Prancis

Untuk itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait, pelaku usaha di lapangan, untuk melakukan pengawasan 24 jam penuh di setiap pintu masuk. Yakni di Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, Bandara Ngurah Rai, dan Pelabuhan Benoa.

Terkait lalu lintas ini, pihaknya tetap melakukan mitigasi risiko penyebaran, untuk bisa memenuhi kebutuhan Idul Adha. “Dengan dibolehkannya lalu lintas ternak atau sapi potong untuk Idul Adha melalui darat, mitigasi risiko harus dioptimalkan. Pasalnya tidak hanya bisa ditularkan melalui hewan, alat angkut dan orangnya juga bisa sebagai perantara,” katanya saat memberi keterangan pers, Kamis (16/6).

Baca juga:  ORI Bali Sebut Kelangkaan Minyak Goreng Belum Sepenuhnya Terjadi

Pihaknya telah melakukan pengawasan dan berkolaborasi, seperti di Gilimanuk, pintu masuknya telah dipasangi spraying otomatis. Begitu kendaraan itu masuk kembali ke Bali, secara otomatis disinfektan ini disemprotkan. “Setiap kendaraan yang akan datang, kita tidak tahu sebelumnya apakah melewati kawasan yang terpapar PMK. Untuk itu  di pintu masuk ini, telah disiapkan disinfektan 24 jam, termasuk juga di Padangbai,” bebernya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Ratusan Sapi di Buleleng Terpapar PMK, Terbanyak di Kecamatan Ini
BAGIKAN