Gubernur Koster memfasilitasi penyerahan 1 unit mobil operasional ke MDA yang bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bank Mandiri, Jumat (3/6). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster terus bergerak cepat memperkuat peran serta fungsi Desa Adat di Bali. Selain menuntaskan pembangunan Kantor Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali, orang nomor satu di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali ini juga kembali memfasilitasi 1 unit mobil operasional yang bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bank Mandiri, Jumat (3/6).

Dengan bertambahnya 1 unit mobil CSR dari PT. Bank Mandiri, menjadikan perjuangan Gubernur Koster untuk mendukung MDA Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota di Bali di dalam melaksanakan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali semakin cepat. Sebelumnya Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini memfasilitasi MDA Kabupaten Buleleng berupa 1 unit mobil yang bersumber dari CSR Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Bali pada 23 Desember 2021.

Kemudian berlanjut pada 5 April 2022 BPD Bali dan PT Pengadaian menyerahkan CSR masing-masing berupa 1 unit mobil untuk operasional MDA Kabupaten Bangli dan Karangasem. Selanjutnya pada 10 Mei 2022, Gubernur Koster memfasilitasi CSR PT. Bank Central Asia Tbk Cabang Denpasar berupa 1 unit mobil yang diperuntukan sebagai operasional MDA Kabupaten Jembrana.

Gubernur Koster menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank Mandiri atas bantuan CSR-nya. Hal ini merupakan hasil komunikasi yang dilakukannya dengan Bank BUMN, PT. Pertamina, PT. Pelindo hingga pihak swasta di Bali untuk mengajak semuanya berkontribusi di dalam upaya bersama menjaga alam, manusia, dan kebudayaan Bali. “Hal ini sudah terwujud dengan terbangunnya Kantor MDA Provinsi dan Kabupaten/Kota Se- Bali. Astungkara sudah selesai semua di Bali dengan total anggaran CSR Rp 37 miliar,” ujar Gubernur Koster.

Baca juga:  Aliansi BEM Seluruh Bali Audiensi ke Gubernur Koster, 3 Hal Ini Jadi Bahasan

Gubernur Koster membeberkan alasannya melibatkan pelaku usaha, termasuk BUMN di Bali, karena ini merupakan bagian tanggung jawab bersama di dalam memelihara dan menjaga Bali. Baik dari alam, manusia, dan budayanya.

Sehingga ada lembaga yang menjadi benteng untuk mempertahankan budaya Bali, yang dinamai Desa Adat dengan memiliki jumlah 1.493 Desa Adat. Dengan keberadaan Desa Adat, dikatakan Bali menjadi eksis secara berkelanjutan seperti saat ini.

“Kalau Bali tidak bisa merawat alamnya, manusianya, dan budayanya, maka ekonomi tidak akan bisa tumbuh dan berkembang di Bali. Oleh karena itu, kita harus sama-sama merawat ini. Kalau budaya Bali bagus, maka itu akan menjadi ekosistem untuk tumbuhnya perekonomian Bali dan terutama juga pariwisatanya, karena memang orang ke Bali itu tertarik pada budaya Bali yang kaya, unik, dan unggul dengan kekuatan adat istiadat, tradisi, seni budaya, serta kearifan lokal,” ujarnya.

Baca juga:  Buka Festival Semarapura 2023, Wagub Cok Ace Berharap Dukungan dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan PKB

Kondisi ini, menurutnya harus dijaga dengan kokoh. “Tanpa budaya, Bali ini tidak akan bisa survive, karena Bali tidak sama dengan daerah lain, tidak punya emas, tembaga, minyak, gas, tambang batubara dan tambang umum lainnya. Jadi Bali hanya punya budaya, sehingga Bali harus bisa eksis, survive, berkelanjutan dengan budaya-nya. Tidak mungkin budaya ini hanya bisa dijaga dengan beban masyarakat Bali yang selama ini sangat dedicate bersama Pemerintahnya, sehingga harus menjadi tanggungjawab bersama. Kalau itu sudah dilakukan, alam Bali ini ramah dan penuh anugerah,” tegas mantan anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Gubernur Koster, mengatakan mobil dari Bank Mandiri adalah upaya untuk melestarikan warisan leluhur Bali. Apalagi, CSR yang diberikan ini dengan niat tulus, Bank Mandiri akan mendapatkan ekosistem yang baik untuk menjalankan bisnisnya di Provinsi Bali. “Dengan demikian saya berharap PT. Bank Mandiri tidak hanya di Bali, tapi di Indonesia bisa tumbuh sehat menjadi bank yang berkelas dan bersaing dengan lembaga keuangan di dunia. Itu harapan dan doa kita dari Bali, terimakasih. Dan saya juga ucapkan selamat atas diresmikannya Gedung Menara Mandiri Denpasar, semoga memberikan kebahagiaan bagi pelayanan masyarakat di Bali,” kata Gubernur Bali jebolan ITB ini.

Ia menegaskan nanti akan menyusul mobil operasional berikutnya ke MDA Kabupaten/Kota lainnya dari bantuan lembaga keuangan yang saat ini sedang diproses. Karena diperlukan 9 mobil untuk seluruh MDA di Bali.

Baca juga:  Gubernur Koster: Perkuat Prokes Dimasa PPKM Level III

Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat, I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Saputra menambahkan, dari program CSR difasilitasi Gubernur Koster ini tercatat sudah ada sebanyak 5 bantuan mobil. “Untuk itu kami masih menunggu arahan, siapa yang berhak terdahulu. Kami berikan CSR 1 unit mobil dari PT. Bank Mandiri ini, karena MDA Kabupaten Buleleng, MDA Kabupaten Bangli, MDA Kabupaten Karangasem, dan MDA Kabupaten Jembrana sebelumnya telah menerima bantuan CSR 1 unit mobil hasil dari fasilitasi Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster,” pungkasnya.

Acara pemberian CSR 1 Unit Mobil dari PT. Bank Mandiri kepada MDA Provinsi Bali ini dilakukan disela-sela acara Peresmian Gedung Menara Mandiri Denpasar. Peresmian dihadiri langsung oleh Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Sonny Aprianto, Kapolda Bali, Irjen. Pol. Putu Jayan Danu Putra, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Kepala OJK Regional 8 Bali-Nusra, Giri Tribroto, Bendesa Agung MDA Provinsi Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat, I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Saputra, dan Direktur Utama PT. Bank Mandiri, Darmawan Junaidi. (kmb/balipost)

BAGIKAN