Luhut B. Pandjaitan. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Mobilitas masyarakat ke luar rumah mengalami kenaikan tinggi saat Idulfitri 1443 Hijriah. Kondisi ini, dikatakan Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut B. Pandjaitan, Senin (9/5) dalam keterangan pers bersama secara virtual dipantau di kanal YouTube Sekretariat Presiden, berisiko meningkatkan penularan COVID-19.

Ia pun mengatakan pemerintah mengimbau agar melakukan work from home (WFH) selama beberapa waktu ke depan untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19. Pemerintah, disebutnya, akan memantau pergerakan kasus dalam 1-2 minggu ke depan dengan memperkuat testing dan tracing

Ia mengungkapkan kondisi pandemi yang disebabkan varian Omicron di Indonesia terus membaik karena langkah-langkah pengendalian yang dilakukan terbukti efektif sehingga tetap menjaga kinerja ekonomi. Kinerja perekenomian di kwartal I 2022 diklaim tetap tumbuh dengan kuat mencapai 5,01 persen. “Didukung oleh kinerja konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor yang solid meskipun dihadapkan pada tekanan varian Omicron, angka ini relatif baik dibandingkan negara-negara lain di dunia,” ujarnya.

Baca juga:  Tiga Hari Berturut-turut, Tambahan Harian Kasus COVID-19 Nasional di Atas 2.000 Orang

Pengangguran juga mengalami penurunan dari 6,26 persen pada periode Februari 2021 menjadi 5,83 persen pada periode Februari 2022. Hal ini membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Mobilitas masyarakat ke luar rumah mengalami kenaikan yang begitu tinggi pada Idulfitri. Tercatat kenaikan 48,1 persen dibandingkan baseline. Selain itu, index belanja mandiri meningkat hingga 31 persen lebih tinggi dibandingkan puncak Lebaran 2021. “Meski tentu ini positif bagi kinerja perekonomian, peningkatan mobilitas ekonomi yang tinggi juga memiliki risiko penyebaran kasus,” ujarnya.

Baca juga:  Terjangkit COVID-19, Ibu dan Anak Asal Sanur Meninggal

Berdasarkan level asesmen yang dilakukan oleh pemerintah hingga 7 Mei 2022, lanjut Menko Luhut, tidak ada kabupaten/kota di Jawa dan Bali yang berada di Level 4. Selain itu, hanya Kabupaten Pamekasan yang masih berada di Level 3 akibat pencapaian vaksinasi yang tidak memadai.

Ia juga menekankan membaiknya kondisi pandemi COVID-19 saat ini, tidak akan mengurangi upaya pemerintah untuk terus mengakselerasi vaksinasi COVID-19 dosis kedua dan juga booster atau dosis penguat untuk seluruh wilayah Jawa dan Bali yang masih tertinggal dalam realisasi penyuntikan vaksin.
“Pemerintah tetap mendorong penggunaan Peduli Lindungi dan masker di tempat-tempat publik. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mengurangi dampak buruk dari COVID-19 dan memberikan kekebalan bagi masyarakat,” ujarnya. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Jalan dan Trotoar Depan Kantor DPMD Tabanan Amblas
BAGIKAN