Pengendara melintas pelan di Jalan Pulau Seram, Denpasar karena sampah meluber ke badan jalan, Selasa (12/4). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Provinsi Bali menjadi tuan rumah KTT Presidensi G20 Indonesia. Oleh karena itu, penanganan sampah yang optimal serta lingkungan yang bersih mesti benar-benar diperhatikan. Demikian dikemukakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat meluncurkan Gerakan Inovasi Langsung Aksi Tuntaskan Sampah atau #GILAsSampah di Pantai Jerman, Kecamatan Kuta, Bali, Minggu (17/4) sore.

Tito mengungkapkan, bahwa aksi tuntaskan sampah menjadi representasi wajah Bali secara khusus, dan Indonesia secara umum dalam mengimplementasikan kebudayaan timur yang sopan, bersih, dan aman. Apalagi dalam pelaksanaan G20, salah satu tema yang diangkat yakni mengenai persoalan iklim dan pemanasan global. “Kita harus tunjukkan juga bahwa kita bisa mengelola lingkungan, yang paling gampang adalah sampah-sampah, harus bagus harus bersih,” ujar Tito dalam siaran persnya.

Baca juga:  Post Summit W20, Indonesia Harap India Lanjutkan Pembahasan 4 Isu Utama Ini

Dalam perhelatan internasional G20 tersebut, Tito menjelaskan, Bali akan dikunjungi ribuan orang. Mulai dari peserta dan delegasi banyak negara di dunia. Mereka diperkirakan bakal berwisata.

Karena itu, Tito meminta berbagai pihak menunjukkan kapasitas memadai dalam mengelola lingkungan, terutama sampah. Penanganan sampah perlu dilakukan dengan kolaborasi berbagai pihak, dari hulu sampai ke hilir, yang juga membutuhkan koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Pemda).

Sebab, berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Bali, jumlah sampah yang terkelola sebanyak 3.102,87 ton per hari atau 72,48 dari keseluruhan. Artinya, ada sekitar 1.178,13 ton sampah per hari yang tidak terkelola.

Baca juga:  Lima Honda X-ADV Diserahkan ke Konsumen Pertama

Dalam konteks tersebut, Tito mengatakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah menginisiasi gerakan penanganan sampah. Luhut juga telah menugaskan salah satu deputinya untuk menghadiri aksi #GILAsSampah bersama kementerian dan lembaga lainnya.

Berkaitan dengan itu, Kemendagri menekankan, penanganan sampah tidak hanya dilakukan Provinsi Bali. Bahkan, Tito mengaku telah mengundang sekretaris daerah (Sekda) se-Indonesia dalam agenda pembukaan Indonesia Internasional Waste (IIWAS) Expo Trisenses Bali 2022 yang akan berlangsung pada Senin (18/4) ini.

Baca juga:  Membanggakan, Pemkab Klungkung Raih Sertifikat SNI ISO 37001 : 2016

Dalam agenda IIWAS Expo Trisenses Bali 2022 tersebut, sejumlah Pemda akan diundang sebagai pembicara. Adapun topiknya yakni seputar keberhasilan pengelolaan sampah oleh daerah tersebut.

Menurut Tito, Bali menjadi salah satu daerah yang baik dalam menangani sampah dari hulu, terutama yang bersumber dari lingkup rumah tangga. Dia mengharapkan agar upaya memilah sampah antara organik dan nonorganik dicontoh oleh daerah yang lain.

“Bahkan kita lebih awal lagi harusnya memperkuatkan kampanye untuk mengurangi penggunaan barang berbahan dasar plastik, produksi-produksi sampah plastik, kantong kresek plastik, diganti dengan yang organik, ada yang dari ubi segala macam itu banyak sekali produksinya,” pungkas Tito. (Winatha/balipost)

BAGIKAN