Tangkapan layar - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Inagurasi Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri G20 di Jakarta, Selasa (8/2/2022). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sebanyak 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp155,12 triliun diluncurkan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam Grand Launching Proyek Investasi Berkelanjutan di Jakarta, dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis (17/3), mengatakan bahwa ke 47 proyek itu tersebar di sejumlah sektor yakni pariwisata, kawasan ekonomi, industri dan infrastruktur.

“Hari ini kami menawarkan tentang konsep investasi yang sudah kita lakukan, ini sudah ada FS (feasibility study). Selama ini kami akui, pemerintah Indonesia melakukan promosi investasi, selalu berbicara tentang kekayaan, selalu berbicara tentang luas pulau, jumlah penduduk. Dalam pandangan saya sebagai mantan pengusaha, ini menurut saya, ini tidak terlalu paten,” katanya.

Baca juga:  Festival Memengan di Banyuwangi, Ajak Wisatawan Nostalgia Mainan Masa Kecil

Bahlil pun menuturkan ke 47 proyek yang ditawarkan itu sudah telah memiliki pra-feasibility study (pra FS) sehingga sudah siap untuk ditindaklanjuti investor. “Harapan kita, ini bisa kita tawarkan kepada teman-teman dunia usaha yang mencoba untuk melakukan kolaborasi,” katanya.

Ke 47 proyek yang ditawarkan tersebar di 33 provinsi dengan rincian 9 proyek di Jawa, 11 proyek di Sumatera, 6 proyek di Kalimantan, 9 proyek di Sulawesi, 3 proyek di Bali dan Nusa Tenggara serta 9 proyek di Maluku dan Papua.

Baca juga:  KDB Maksimum 40 Persen Akan Menyulitkan Pemda Tolak Keinginan Investor

Ada pun sebarannya berdasarkan sektornya meliputi 12 proyek senilai Rp5,78 triliun di sektor pariwisata; 14 proyek senilai Rp48,25 triliun di kawasan ekonomi; 15 proyek senilai Rp51,92 triliun di sektor industri manufaktur; dan 6 sektor senilai Rp49,17 triliun di sektor infrastruktur.

Bahlil meminta agar investor tak perlu ragu masuk ke proyek-proyek tersebut. Ia pun berjanji akan memberikan layanan terbaik dalam proses perizinan dan insentif. “Kalau Bapak Ibu semua serius untuk masuk investasi di Indonesia, biarkanlah seluruh perizinannya, seluruh insentifnya, kami pemerintah yang akan mengurusnya,” katanya.

Baca juga:  Fundamental Kuat, BRI Optimis Tumbuh Berkualitas

Para investor, lanjut Bahlil, hanya perlu membawa modal, teknologi dan sebagian pasarnya. “Saya pastikan Indonesia pada posisi strategis sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, luas kita 43 persen dan pendapatan kelas menengah kita semakin membaik,” pungkas Bahlil. (kmb/balipost)

BAGIKAN