Seorang anak mencoba berkuda di kawasan Taman Pancing, Denpasar. (BP/edi)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ada yang menarik di bantaran sungai Tukad Badung, kawasan taman Pancing Timur, Denpasar Selatan. Kawasan yang biasanya ramai oleh pemancing ini, kini mulai dimanfaatkan sebagai tempat wisata berkuda sambil menikmati suasana sore. Tentu ini bisa menjadi alternatif menghilangkan kepenatan dan kejenuhan.

Salah satu penyedia jasa kuda, Hadi Sabirudin yang menuturkan sebelumnya ia sempat berprofesi sebagai kusir dokar (delman) di Pantai Kuta. Namun, sejak pandemi, kuda-kuda yang biasanya digunakan untuk mengantar keliling wisatawan itu terpaksa menganggur. Ia bersama teman-temannya yang senasib akhirnya mencoba peruntungan menyediakan jasa wisata kuda di bantaran Tukad Badung.

Baca juga:   Sindikat Pengedar Ganja Ditangkap

Wisata kuda ini ia garap berkelompok dengan nama Kelompok Kepaon Berkuda. Kelompok ini terdiri dari 15 orang yang tersebar di kawasan Taman Pancing Timur. Ada 15 ekor kuda yang bisa disewa pengunjung.

Jasa wisata berkuda ini, kata dia, buka dari pukul 16.00 WITA sampai dengan pukul 19.00 WITA. Untuk harga, tidak perlu khawatir, karena sangat terjangkau.

Menurut Sabirudin, harga untuk anak-anak sebesar Rp 10.000. Sedangkan untuk orang dewasa, dikenakan
biaya Rp 20.000.

Baca juga:  Pembuang Limbah Diganjar Denda Rp 1 Juta

Selama ini, banyak warga yang penasaran ingin mencoba menikmati jasa wisata berkuda ini.
Menurutnya, biasanya saat weekend warga ramai ingin berkuda.

Untuk hari-hari biasa, lebih sepi namun tetap ada. Pihaknya sangat bersyukur dengan adanya wisata berkuda ini, karena sangat membantu kebutuhan sehari-hari. “Ya bisalah untuk beli beras dan kebutuhan sehari-hari keluarga,” ucapnya.

Ke depan pihaknya berharap kawasan bantaran sungai di Taman Pancing ini bisa dikelola sebagai
tempat wisata. Pasalnya selama ini, jasa wisata berkuda yang dilakoni bersama rekan-rekannya belum resmi mendapat izin dari pemerintah. “Kami dari kelompok sebenarnya sudah mengajukan izin ke kantor desa. Kami harap bisa ada izin resmi kalau kawasan ini bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata berkuda,” harapnya.

Baca juga:  Sungai Berbusa, DLHK Denpasar "Semprit" 17 Usaha

Meski selama ini belum mendapat izin resmi, namun pihaknya bersama kelompok lainnya, selalu berusaha tetap menjaga kebersihan kawasan. Setiap akan
tutup, pihaknya bersama rekan-rekan, melakukan bersih-bersih di lingkungan tempatnya menawarkan
wisata berkuda ini. Upaya itu dilakukan agar kebersihan lingkungan tetap terjaga. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN