Ida Rsi Agung Pinatih Kusuma Yoga. (BP/Win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Perayaan Rahina Tumpek Uye merupakan rahina jagat untuk memuliakan hewan dalam rangka terciptanya pembersihan Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Demikian kata Ida Rsi Agung Pinatih Kusuma Yoga dari Griya Pasraman Puri Kertayoga, Desa Tulikup, Gianyar, Rabu (2/2).

Oleh karenanya, ketika Intruksi Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perayaan Rahina Tumpek Uye dengan upacara danu kerthi sebagai pelaksanaan tata-titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal sad kerthi dalam Bali era baru ini dilaksanakan, Ida Rsi Agung Pinatih Kusuma Yoga merasakan adanya kebahagiaan. Mengingat tujuan Gubernur Bali, Wayan Koster selaku guru wisesa yang memiliki visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” ini untuk melestarikan nilai-nilai kearifan lokal leluhur Bali yang sangat adiluhung.

Tumpek Uye sudah semua orang mengetahuinya, namun baru diketahui dari segi informasi semata. Sedangkan dalam pelaksanaannya belum ada penegasan. Maka dari itu, perayaan Rahina Tumpek Uye yang dilakukan oleh guru wisesa bersama masyarakat menjadi penegas agar tattwa, susila, upacara di Bali berjalan seiringan atau secara bersamaan, sekaligus menjadi momentum menciptakan persatuan di dalam menjaga warisan leluhur Bali. Ini sangat bagus dan sangat bahagia sekali, agar Bali tetap ajeg,” jelas Ida Rsi Agung Pinatih Kusuma Yoga.

Baca juga:  Menkes Kunjungi Ubud, Persiapkan Pariwisata Bali Dibuka di 2022

Lebih lanjut, Ida Rsi Agung Pinatih Kusuma Yoga menegaskan sudah sepatutnya guru wisesa hadir dihadapan masyarakat untuk terus menjaga nilai-nilai kebudayaan Bali berdasarkan data sastra. “Jadi apa yang sudah dijalankan pada tanggal 4 Januari 2021 di Wantilan Pura Samuan Tiga tentang Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2022 tentang Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali berdasarkan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru sangat bagus, karena itu merupakan local geniusmasyarakat Bali,” tandasnya.

Baca juga:  PDB Gelar Touring, Jelajahi 117 Km

Sementara itu, Ida Pedanda Gede P. Manuaba, dari Griya Beraban Manuaba menanggapi sangat baik perayaan rahina Tumpek Uye dengan upacara danu kerthi sebagai pelaksanaan tata-titi kehidupan masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal sad kerthi dalam Bali era baru yang tertuang dalam Intruksi Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2022. “Tujuan perayaan rahina Tumpek Uye untuk mengajak kita semua menjiwai pelestarian satwa (hewan,red), sebagai wujud bersama mengharmoniskan alam beserta isinya,” tegasnya.

Disisi lain, Bandesa Adat Kota Tabanan, I Gusti Gede Ngurah Siwa Genta menyebutkan Intruksi Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perayaan Rahina Tumpek Uye dengan Upacara Danu Kerthi sebagai Pelaksanaan Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi Dalam Bali Era Baru memiliki tujuan yang sangat mulia, yakni mengharmoniskan hubungan manusia dengan hewan.

Baca juga:  Delegasi IMF Kunjungi Obyek Wisata Tanah Lot 

“Kami mengucapkan banyak terimakasih atas dikeluarkannya Intruksi Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2022 ini, semoga menjadi suatu contoh di Provinsi-provinsi lain, bagaimana Kita menjaga hubungan keharmonisan antara manusia dengan hewan, sehingga terjadi keamanan dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan di dunia ini,” kata Gusti Gede Ngurah Siwa Genta sembari mencontohkan kegiatan vaksinasi anjing dan menebar bibit ikan di berbagai sumber mata air adalah upaya nyata yang dilakukan secara skala oleh Gubernur Bali bersama jajarannya (Walikota/Bupati, Camat, Perbekel, Lurah, Bendesa Adat, dan seluruh masyarakat). (kmb/balipost)

BAGIKAN