Tangkapan layar zona risiko penyebaran COVID-19 di Indonesia. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah 4 bulan berada di zona kuning atau risiko rendah, penanganan COVID-19 Bali menunjukkan perbaikan. Dari data Satgas Penanganan COVID-19 Nasional yang dirilis Rabu (19/1), ada 1 kabupaten di Bali masuk zona hijau.

Hal ini pun dibenarkan Sekretaris Satgas COVID-19 Bali, Made Rentin. Ia menyebutkan bahwa ada 1 kabupaten di Bali dalam zona hijau atau tidak ada kasus yaitu Kabupaten Klungkung.

Sementara itu, delapan kabupaten/kota di Bali masih betah di zona kuning atau risiko rendah. Ia memaparkan sesuai catatan data harian yang dirilis Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Kabupaten Klungkung sudah cukup lama (sejak awal Desember 2021) nihil kasus terkonfirmasi, sehingga layak masuk di zona hijau atau kategori Tidak Ada Kasus.

Baca juga:  Percikan Api Pembakaran Sampah Nyaris Ludeskan Pura

Selain kasus terkonfirmasi (positif harian), ada beberapa indikator lain yang menentukan zona sebuah daerah, diantaranya indikator epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan. Tiap indikator diberi skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan, kemudian hasil perhitungan dikategorisasi dalam 4 (empat) zona risiko yaitu zona risiko tinggi (merah), zona risiko sedang (orange), zona risiko rendah (kuning), dan zona tidak ada kasus (hijau).

Zona tidak ada kasus (hijau) secara detail dijelaskan bahwa: pernah terdapat kasus di wilayah tersebut, namun tidak ada penambahan kasus baru dalam 4 minggu terakhir dan angka kesembuhan ≥95%.

Baca juga:  Angin Kencang Porak-porandakan 6 Warung di Baktiseraga

Kendatipun sudah ada Kabupaten yang masuk dalam zona hijau, Rentin tetap mengimbau masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan dan laksanakan vaksinasi, mengingat beberapa hari terakhir ada kecenderungan terjadi peningkatan kasus di beberapa kabupaten/kota di Bali. “Hindari kerumunan, kurangi ke luar rumah kecuali sangat urgent, batasi mobilitas dan bepergian mengingat beberapa daerah (terutama di Jawa) sudah banyak ditemukan varian Omicron yang bersumber dari PPLN dan sebagian sudah ada transmisi lokal,” ujarnya.

Baca juga:  Ini, Prokes Banyu Pinaruh di Pura Tirta Empul

Sementara itu, secara nasional, zona risiko makin “menghijau” karena banyak yang tidak ada penambahan kasus COVID-19. Sebanyak 133 kabupaten/kota ada di zona hijau atau tak ada tambahan kasus (25,88 persen) naik dari minggu sebelumnya yang mencapai 130 kabupaten/kota (25,29 persen). Sisanya sebanyak 381 ada di zona kuning (74,12 persen), turun dari seminggu sebelumnya yang mencapai 384 kabupaten/kota (74,71 persen). (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN