Pemotor melewati jalan yang tergenang setelah hujan lebat di Denpasar. (BP/Hendri Febriyanto)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dalam beberapa hari ke depan, wilayah provinsi Bali, masih akan terjadi hujan. Berdasarkan hasil monitoring BMKG, diperkirakan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi dari 9 hingga 15 Januari 2022.

Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar, Dwi Hartanto menerangkan, pada Januari-Februari, sebagian besar wilayah Bali sudah berada dalam puncak musim hujan. Hal itu membuat intensitas hujan mulai meningkat semenjak sepekan terakhir.

Dalam kurun waktu 3 hari ke depan, intensitas hujan ringan hingga lebat masih terjadi di sejumlah wilayah di Bali. Kondisi itu dapat disertai kilatan petir dan angin kencang berdurasi singkat di sejumlah wilayah. “Untuk wilayah dari hasil pemetaan seluruh pulau Bali, mulai dari Badung, Denpasar, Tabanan, Gianyar, Klungkung, Jembrana, Karangasem dan juga Bangli,” katanya, Selasa (11/1).

Baca juga:  Enam WNA Terima Remisi Khusus Waisak

Berdasarkan rilis BMKG terdapat indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia. Hasil analisis perkembangan musim hujan hingga Desember 2022 menunjukkan bahwa 96, 8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Periode puncak musim hujan diprediksi terjadi pada periode Januari 2022.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, teridentifikasi adanya potensi sirkulasi siklonik di selatan Jawa dan Australia bagian utara. Hal itu dapat membentuk pola pertemuan massa udara dan belokan angin di wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan ekuator. Kondisi itu dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.

Baca juga:  Mulai Sabtu, Pesisir Bali Berpotensi Rob Karena Hal Ini

Berkaitan dengan hal itu, masyarakat dihimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan, yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi. Masyarakat juga diminta terus memantau informasi terkini dengan wilayah yang lebih terperinci dari saluran informasi resmi BMKG.

Baca juga:  Memanfaatkan Medsos untuk Kesiapsiagaan Bencana

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan atas potensi tersebut. Masyarakat yang beraktivitas di laut, juga dihimbau untuk waspada, pasalnya, gelombang laut juga mengalami peningkatan dengan ketinggian mencapai 2 meter di sejumlah perairan. “Untuk pelaku wisata bahari dan pelaku perjalanan serta operator jasa transportasi laut, agar selalu memperhatikan kondisi,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN