Kepala BPS Sulut Asim Saputra. (BP/Ant)

MANADO, BALIPOST.com – Jumlah tenaga kerja di provinsi Sulawesi Utara yang terdampak COVID-19 sekitar 203,70 ribu orang. Demikian disebutkan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara hingga Agustus 2021. “Terdapat 203,70 ribu orang yang terdampak COVID-19 atau sebesar 10,44 persen,” kata Kepala BPS Sulut Asim Saputra di Manado, dikutip dari Kantor Berita Antara, Rabu (17/11).

Mereka, katanya, terdiri atasi pengangguran karena COVID-19 sebanyak 14,22 ribu orang, bukan angkatan kerja karena COVID-19 sebanyak 8,85 ribu orang, tidak bekerja karena COVID-19 sebanyak 9,83 ribu orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 sebanyak 170,80 ribu orang.

Baca juga:  Tak Cuma Dominasi Tambahan Kasus, 4 Zona Merah Juga Sumbang Kematian Terbanyak

Dia mengatakan penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 pada Agustus 2021 sebanyak 203,69 ribu orang, mengalami peningkatan sebanyak 48,31 ribu orang dibandingkan dengan pada Februari 2021. Namun, jika dibandingkan dengan Agustus 2020, penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 mengalami penurunan sebanyak 64,03 ribu orang.

Komposisi penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 terdiri atas 14,22 ribu orang pengangguran karena COVID-19, sekitar 8,85 ribu orang bukan angkatan kerja (BAK) karena COVID-19, sekitar 9,83 ribu orang sementara tidak bekerja karena COVID-19, dan 170,80 ribu orang penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19.

Baca juga:  Sejak Varian Delta Masuk, Anak-anak Terkena COVID-19 Alami Peningkatan

Keempat komponen tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan Agustus 2020, namun mengalami peningkatan dibandingkan dengan pada Februari 2021. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk usia kerja terdampak COVID-19 terdiri atas laki-laki sebanyak 118,93 ribu orang dan perempuan sebanyak 84,76 ribu orang. Kontribusi laki-laki terdampak COVID-19 lebih besar dibandingkan dengan perempuan pada hampir setiap komponen kecuali pada komponen BAK karena COVID-19.

Sebesar 60,79 persen dari seluruh BAK karena COVID-19 adalah perempuan pada Agustus 2021. Kontribusi tersebut mengalami peningkatan, baik jika dibandingkan dengan Februari 2021 maupun Agustus 2020, masing-masing naik sebesar 9,82 persen poin dan 2,21 persen poin. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Kasus Kematian COVID-19, Brazil Tertinggi Kedua di Dunia
BAGIKAN