Pengunjung melihat produk UMKM yang dipamerkan.(BP/Dokumen)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Diskop UMKM) Karangasem terus melakukan pendataan UMKM. Di Karangasem ada sebanyak 57.456 UMKM yang tersebar di semua kecamatan di Karangasem.

Kabid Usaha Mikro, Diskop UMKM Ni Luh Putu Suendiani, mengungkapkan, sebagian besar UMKM ini bergerak di bidang usaha perdagangan, industri, pertanian, nonpertanian dan aneka jasa. Kata dia, untuk pelaku UMKM di sektor usaha perdagangan merupakan sektor yang paling banyak memiliki jumlah usaha yakni mencapai 47.220, kemudian disusul di sector aneka jasa berjumlah 4.316, sector industri nonpertanian berjumlah 3.133 dan sector industri pertanian  berjumlah 2.787. “Totalnya UMKM di Karangasem mencapai  57.456,” ucapnya.

Baca juga:  Studi Banding ke Klaten, Pemkab Karangasem Belajar Pengelolaan Kapas Jadi Benang

Suendiani menambahkan, yang termasuk jenis sektor UMKM sendiri memiliki modal di bawah Rp 5 miliar. Sedangkan, selama masa pandemi COVID-19 ini juga ada kenaikan di sektor pelaku usaha khusus nonformal.

Hal itu, dikarenakan sejumlah pegawai yang dulunya bekerja disektor pariwisata beralih sebagai pedagang. “Mereka beralih membuka usaha kecil-kecilan, seperti dagang sayur, buah, telur, beras, angkringan, makanan/minuman online, bahkan re-seller APD kesehatan,” katanya.

Baca juga:  Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

Dia menjelaskan, pihaknya berupaya menghidupkan gairah sector UMKM dengan membuat aplikasi Marketing Digital “Pekenan”. Platform digital ini, sebutnya, diharapkan sebagai sarana pemasaran secara kekinian (online) untuk mewujudkan ekonomi Karangasem yang Pradnyan, Kertha, Santhi dan Nadi. “Aplikasi Pekenan ini kita buat sebagai wadah bagi pelaku UMKM untuk memasarakan produknya,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN