Mitra driver GoSend melakukan pengiriman paket dari Tokopedia. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Toko-toko harus ditutup. Restoran sepi pengunjung. Itu kenyataan pahit dialami para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia saat awal pandemi COVID-19 melanda.

“Tahun lalu pas pertama COVID hit (melanda), revenue (pendapatan) kita turun sampai 80 persen karena dulu 80 persen order kita itu dine in,” kenang CoFounder dan CEO Burgreens & Green Rebel Foods, Helga Angelina dalam keterangan virtual Jumat (12/11).

Helga yang pernah bersekolah di Belanda ini membuka restoran makanan berbasis nabati. Ia mengatakan sangat terbantu dengan platform digital di tengah pandemi. “Kita pelan-pelan bisa recovery. Sampai tahun ini sudah sekitar 75 persen dibanding pre-COVID. Sempat di momen lockdown purely (seluruhnya) dari delivery, itu kita lumayan bersyukur dengan presents (kehadiran) nya GoFood,” cetusnya.

Diakuinya, sebelum pandemi pun dirinya sudah menjadi mitra GoFood. Namun, pada saat pandemi, GoFood dan ekosistem GoTo (Tokopedia dan GoTo Financial), sangat membantu penjualan produknya. “Jadi aku sebenernya salah satu merchant pertamanya GoFood, bahkan sebelum ada merchant app lah. Aku bisa bilang aku mengembangkan bisnis dengan ekosistem GoTo,” ungkapnya.

Ia mengaku terbantu meningkatkan penjualan dengan promo-promo GoFood yang merupakan subsidi bagi merchant. Juga, laporan dua mingguan yang diberikan GoFood terkait performa usahanya sehingga bisa digunakan menganalisis untuk peningkatan pelayanan dan stok.

Termasuk, saat melakukan inovasi dalam meningkatkan penjualan di masa pandemi dengan menghadirkan makanan beku. Ia menjajal peruntungan di marketplace Tokopedia. “Pertama kali jualan itu di Tokopedia. Dari pertama kali packaging masih jelek banget, sampai sekarang sudah kita kemas dengan lebih cantik lah. Terbantu banget lah, dari bisnisku yang super offline menjadi mostly online ordernya dengan bergabung di ekosistem ini,” paparnya.

Baca juga:  Pergub Bali Kurangi Timbulan Sampah Plastik Jadi Inspirasi Go Greener

Sekarang, setelah hampir 2 tahun pandemi, restorannya menerapkan contactless dining experience. Pembayaran dilakukan lewat scan QR Gopay. “Sebenernya enak banget kalau cashless, salah satunya gak perlu nyiapkan uang kembalian,” katanya.

Hal yang sama dikatakan Co-Founder Utama Spice, Ria Templer. Pelaku usaha yang berbasis di Bali ini mengatakan pandemi menyebabkan penjualan produk perawatan kulit berbahan dasar alam dan ramah lingkungan turun drastis, hingga 75 persen.

Sebelum pandemi, ungkapnya, pihaknya fokus ke toko offline dengan membuka tujuh toko, termasuk di Jakarta. “Untungnya kita sudah dari 2018 gabung di Tokopedia. Dengan adanya Tokopedia dan ekosistem GoTo, kita bisa memperluas pasar dan menggunakan logistik, seperti Gojek, sehingga sangat membantu penjualan. Kalau kita ga jualan online, mungkin kita gak survive ya pada saat ini. Big thank you buat GoTo dan Tokopedia,” ujar Ria.

Ia menuturkan saat pandemi, dua toko yang ada di Jakarta terpaksa ditutup. Namun, dari pandemi ini ia mendapatkan pelajaran berharga. “Berjualan online sangat mudah, tidak perlu bayar sewa toko, SPG, jadi keuntungan penjualan produk jauh lebih tinggi dari jualan di toko offline. Pasaran juga jauh lebih luas karena tidak terbatas pada area toko tapi semua orang bisa membeli produknya,” ungkapnya.

Baca juga:  Bupati Mahayastra Resmikan Pasar Desa Keramas

Bangkit Bersama

Chief of Corporate Affairs Grup GoTo, Nila Marita, mengatakan selama pandemi, solusi dari Grup GoTo telah membantu UMKM dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia sebesar 1,6 persen PDB (Produk Domestik Bruto). “Hal ini mendorong kami untuk berkolaborasi dengan mitra strategis, menghadirkan berbagai inisiatif turunan gerakan #BangkitBersama untuk memperkuat kontribusi Grup GoTo terhadap Indonesia.”

Dari data yang ada, selama pandemi lebih dari 4 juta mitra usaha tergabung di ekosistem GoTo, yaitu Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial. Sedangkan secara keseluruhan ada sekitar 11 juta UMKM sudah masuk ke ekosistem GoTo.

Masih berdasarkan data yang dipaparkan, sekitar 92 persen UMKM lebih cepat beradaptasi di pandemi melalui Gojek. Sebanyak 7 dari 10 pelaku UMKM mengalami kenaikan volume penjualan di Tokopedia.

Selama 2020, mitra usaha GoTo Financial naik 3 kali lipat dan total transaksi naik hampir 6 kali lipat. Sedangkan, mitra UMKM GoFood mendapatkan kenaikan pendapatan sebesar 66 persen di 2021.

“Pemain UMKM sangat bisa terbantu going digital. Terutama setelah masuk ke ekosistem GoTo, yaitu Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial,” jelasnya.

Mengingat UMKM penyokong lebih dari 60 persen PDB Indonesia, pihaknya menyadari akses terhadap ilmu keterampilan usaha menjadi prioritas agar UMKM dapat terus berkontribusi memulihkan ekonomi dalam negeri. Konferensi Maju Digital ini merupakan upaya #BangkitBersama GoTo.

Pendekatannya hyperlocal bertujuan mendorong UMKM tidak hanya bisa survive tapi terus bisa tumbuh. Tujuan utamanya agar UMKM menjadi pemeran utama di Indonesia yang merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Baca juga:  Uji Coba Tokopedia-TikTok Shop, Mendag Beri Waktu 4 Bulan

“Konferensi nasional UMKM lokal terbesar dan pertama dari GoTo menargetkan belasan ribu UMKM untuk mengikuti berbagai sesi dengan berbagai topik dalam satu hari. Kami berharap inisiatif akbar ini bisa mendorong kapasitas para pelaku UMKM  Indonesia lewat pemerataan pengetahuan berbisnis,” tambah Nila.

Nila pun menjelaskan konferensi ini melibatkan belasan pembicara, termasuk pemerintah, pakar dan pegiat UMKM lokal. Topik yang dibahas seputar memulai bisnis, pengelolaan modal, branding dan pemasaran, lisensi usaha dan masih banyak lainnya.

GoTo berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan UMKM lokal menggelar Kelas Maju Digital di Solo, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Jabodetabek dan akan terus bertambah di kota-kota lainnya. “Setiap bulannya, Kelas Maju Digital memberikan pendampingan dan pembekalan terkait pengembangan usaha dan kompetensi kewirausahaan bagi UMKM lokal. Mereka juga bisa berbagi wawasan dengan UMKM lainnya lewat Komunitas Partner GoFood (KOMPAG), Komunitas Retail GoTo Financial (KONTAG) dan Keluarga Tokopedia (K-Top),” papar Nila.

Ditambahkan AVP of Product-Seller Experience Tokopedia, Puput Hidayat, beragam kegiatan dan pelatihan dilakukan meningkatkan daya saing UMKM lokal. Untuk jangka pendeknya, diharapkan UMKM bisa belajar terkait usaha dan lebih dekat dengan konsumen Indonesia. “Agar mereka bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri. UMKM punya peran penting dalam pemulihan ekonomi nasional pascapandemi,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN