Pengunjuk Rasa berindak anarkis di Baseops Lanud Ngurah Rai, Rabu (27/10). (BP/Edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Puluhan pengunjuk rasa, mendatangi Baseops Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) I Gusti Ngurah Rai, untuk menyampaikan aspirasi terkait kebijakan pemerintah terkait penanganan Covid-19 di Bali, Rabu (27/10). Aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan damai, kemudian berjalan anarkis.

Pengunjuk Rasa akhirnya berhasil menerobos pagar dan bertindak anarkis. Untuk menenangkan massa, satuan pengamanan, menyemprotkan air untuk memukul mundur pengunjuk rasa. Aksi ini ternyata merupakan skenario simulasi penanganan aksi huru hara yang digelar Lanud Ngurah Rai.

Baca juga:  Pengeroyokan di Taman Pancing, Warga NTT Ditangkap

Ditemui usai simulasi, Danlanud I Gusti Ngurah Rai, Kolonel Pnb Reza R.R. Sastranegara mengatakan, simulasi penanganan aksi unjuk rasa dan pengamanan VVIP, di Base Ops Lanud Ngurah Rai ini merupakan kegiatan rutin yang digelar setahun dua kali. Latihan satuan ini kata dia, digelar untuk melihat apakah Prosedur Tetap (Protap) yang dimiliki dalam menghadapi emergency ataupun eskalasi ancaman di wilayah Lanud I Gusti Ngurah Rai, apakah masih berlaku atau perlu direvisi atau diperbarui. “Hari ini kita membuat dua latihan, yakni pertama pengamanan VVIP, kedua yakni penanggulangan huru hara,” kata Danlanud.

Baca juga:  Amankan KTT G20, Sejumlah Polda Bantu Pengamanan

Lebih lanjut menurut Danlanud, ini dilakukan secara terbatas. Namun dalam tingkatan yang lebih tinggi, pihaknya akan berkoordinasi dengan satuan-satuan kewilayahan yang lain. Kegiatan ini menurut Danlanud, digelar untuk melatih seluruh anggota Lanud Ngurah Rai, agar bisa tanggap dan respon terhadap eskalasi yang terjadi, dengan satuan pengamanan yakni satuan pertahanan pangkalan yang dimiliki. “Sesuai dengan organisasi Lanud I Gusti Ngurah Rai, tujuannya adalah untuk melatih taktik maupun koordinasi dan komunikasi yang dilaksanakan pada saat eskalasi terjadi,” ucapnya.

Baca juga:  Pantau Arus Mudik, Wakapolda Standby di Gilimanuk

Dari simulasi yang dilakukan, pihaknya akan melihat dan mengevaluasi, kedepan apa yang harus diperbaiki dan apa yang perlu ditingkatkan dari latihan ini. “Latihan ini rutin digelar sesuai dengan program kerja Lanud Ngurah Rai. Kita ujicobakan ini setahun dua kali, untuk merefresh, untuk memberikan penyegaran kembali kepada seluruh anggota, terutama yang tergabung dalam satuan pengamanan dan ketahanan Lanud Ngurah Rai,” bebernya. (Yudi Karnaedi/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *