Airlangga Hartarto. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Program bantuan subsidi upah diperluas. Jika semula hanya diperuntukkan bagi penerima upah yang berada di daerah pelaksana PPKM Level 4 dan 3 dengan target penerima 8.783.350 orang dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Rp 8,7 triliun dan terdapat dana sisa sebesar Rp 1.791.477.000.000. Demikian diungkapkan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam keterangan pers mengenai Evaluasi Program PC-PEN dan Optimalisasi Anggaran, Selasa (26/10) dipantau di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Ia mengatakan perluasan penerima BSU ini sesuai dengan usulan dari Kementerian Tenaga Kerja. Dikatakannya, tidak ada kriteria yang berubah dalam syarat penerima BSU ini. “Tentu dengan sisa anggaran ini, akan ada perluasan sebanyak 1,6 juta sasaran pekerja. Ini, jumlah anggarannya Rp 1,6 triliun,” ungkapnya.

Baca juga:  Pastikan Kelangsungan Hidup Sektor Informal dan UMKM, Gubernur Serahkan BSU Rp 78 Miliaran

Ia juga mengatakan top up kartu sembako akan menggunakan dana optimalisasi Kementerian Sosial. Untuk November dan Desember dilakukan 3 bulan, masing-masing Rp 300 ribu pada 35 kabupaten/kota prioritas, terutama untuk penanganan kemiskinan ekstrem. “Nanti di bulan Desember akan dilakukan sensus oleh BPS di 35 kabupaten tersebut,” jelasnya.

Dalam keterangan persnya, Airlangga juga memaparkan mengenai realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang hingga 22 Oktober sudah mencapai 58,3 persen atau sebesar Rp 433,91 triliun. Untuk Klaster Kesehatan terealisasi sebesar 54,3 persen atau Rp 116,82 triliun, Klaster Perlindungan Sosial (Perlinsos) sebesar 67 persen atau Rp 125,10 triliun, Klaster Program Prioritas 57,7 persen atau Rp 68,07 triliun, Klaster Dukungan UMKM dan Korporasi sebesar 38,9 persen atau Rp 63,20 triliun, serta Klaster Insentif Usaha sebesar 96,7 persen Rp 60,73 triliun.

Baca juga:  Level PPKM Turun, Masyarakat Diminta Jangan Lengah

Untuk Klaster Perlinsos antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dengan realisasi sebesar 73,4 persen atau Rp 20,79 triliun, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa terealisasi sebesar 60,6 persen atau Rp 17,45 triliun, dan Bantuan Subsidi Gaji/Upah bagi Pekerja/Buruh (BSU) terealisasi 75,6 persen atau Rp 6,65 triliun. Sedangkan untuk Kartu Sembako telah terealisasi sebesar 60,7 persen atau Rp 30,27 triliun. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Impor Pakaian Bekas, IKM Paling Terdampak
BAGIKAN