Suasana di Dermaga Kedisan yang merupakan lokasi penyeberangan ke Terunyan. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Trunyan, Kintamani tidak berimbas terhadap obyek wisata kuburan yang ada di desa itu. Kuburan itu tetap bisa dikunjungi wisatawan.

Nengah Dester, Ketua Koperasi Jasa Angkutan Wisata Danau Batur, Senin (25/10), mengungkapkan obyek wisata kuburan tidak terdampak bencana longsor. Obyek wisata yang hanya bisa diakses lewat jalur danau itu tetap buka sehingga wisatawan masih bisa berkunjung ke sana. “Yang terdampak parah di Dusun Cemara Landung,” ungkapnya.

Baca juga:  Desa Adat Cempaga Atur Warga Buang Sampah

Pasca bencana longsor Sabtu (16/10) lalu, kata Dester baru pada Minggu (24/10) ada wisatawan yang melakukan penyeberangan dari Dermaga Kedisan ke obyek wisata kuburan Trunyan. Jumlahnya wisatawan yang nyebrang sekitar 20 orang.

Semuanya wisatawan domestik. Diungkapkan, akhir-akhir ini wisatawan yang melakukan penyeberangan ke obyek wisata itu sangat minim. Dalam sepekan kadang hanya ada 10-20 wisatawan. Menurutnya sepinya kunjungan terjadi akibat dampak pandemi COVID-19.

Baca juga:  Nusa Penida Jadi Prioritas Nasional Pengembangan Desa Wisata

Untuk melayani wisatawan berkunjung ke obyek wisata kuburan, ada sekitar 16 boat yang disediakan di Dermaga Kedisan. Boat itu, kini juga disediakan untuk melayani warga yang terdampak bencana longsor.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bangli I Gede Redika mengatakan pelayanan penyeberangan ke obyek wisata Trunyan tetap dibuka. Meskipun belum lama ini terjadi bencana longsor.

Dikatakannya, boat yang digunakan untuk melayani kebencanaan dan wisatawan telah diatur. Sehingga sejauh ini tidak ada gangguan terkait hal itu. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Selandia Baru Ungkap Rencana Pembukaan Perbatasan untuk Pelancong
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *