Tangkapan layar peta zona risiko COVID-19 secara nasional. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penanganan COVID-19 Bali per evaluasi mingguan yang dirilis Selasa (12/10) di website Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, masih sangat baik. Seluruh kabupaten/kota-nya berada di zona kuning atau risiko penyebaran rendah.

Sebanyak 9 kabupaten/kota, yakni Jembrana, Tabanan, Badung, Denpasar, Gianyar, Bangli, Klungkung, Karangasem dan Buleleng berhasil bertahan di zona itu selama 3 minggu berturut-turut. Bertahannya Bali di zona risiko rendah ini diiringi dengan makin menurunnya jumlah kasus aktif yang ditangani.

Baca juga:  Kembali! Belasan Korban Jiwa COVID-19 Dilaporkan Bali

Dalam sepekan (3-10 Oktober), dilihat dari data Satgas Penanganan COVID-19 Bali, kasus aktif berkurang dari 1.028 kasus menjadi 736 kasus. Turun sebanyak 292 kasus dalam sepekan atau secara rata-rata turun 41,7 kasus sehari.

Sementara itu, dilihat dari kasus konfirmasi, dalam sepekan itu terjadi penambahan sebanyak 385 kasus, yaitu dari 112.837 pada 3 Oktober menjadi 113.222 kasus di 10 Oktober. Jika dirata-ratakan terjadi penambahan sebanyak 55 kasus dalam sehari.

Baca juga:  Belum Melandai, Bali Masih Tambah Puluhan Kasus Baru COVID-19

Untuk kasus sembuh, tambahannya masih cukup signifikan. Sepekan di periode yang sama, kenaikan kasus sembuh mencapai 652 orang, yaitu dari 107.850 ke 108.502 kasus. Bila dirata-ratakan kesembuhan harian mencapai 93,1 kasus.

Sementara pada kasus meninggal, dalam sepekan dilaporkan sebanyak 26 pasien menjadi korban jiwa, dari 3.959 kasus menjadi 3.989 kasus. Atau tercatat sebanyak 3,7 korban jiwa per hari bila dirata-ratakan.

Zona risiko secara nasional juga terus membaik. Bahkan, nasional sudah 4 minggu atau sebulan terakhir nihil zona merah. Sayangnya, per evaluasi minggu ini, zona risiko sedang atau orange mengalami penambahan, dari 2 menjadi 3 kabupaten/kota (0,58 persen).

Baca juga:  Parkir Liar di Pecatu, Ban Kendaraan Digembosi

Zona risiko rendah atau kuning masih mendominasi namun mengalami penurunan dari 508 kabupaten/kota (98,83 persen) menjadi 506 kabupaten/kota (98,44 persen). Sedangkan tidak ada kasus atau zona hijau jumlahnya mengalami kenaikan dari 4 kabupaten/kota (0,78 persen) menjadi 5 kabupaten/kota (0,97 persen). (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN