Tangkapan layar zona risiko penyebaran COVID-19 di Indonesia. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Selama dua minggu berturut-turut, zona risiko Bali berwarna kuning. Masuknya Bali dalam risiko penyebaran rendah ini terlihat dalam evaluasi mingguan zona risiko yang dilakukan Satgas Penanganan COVID-19 Nasional per 3 Oktober yang dilansir Rabu (6/10) di websitenya.

Sembilan kabupaten/kota yang ada di Bali, yaitu Jembrana, Tabanan, Badung, Denpasar, Gianyar, Bangli, Klungkung, Karangasem, dan Buleleng ada di zona kuning. Kondisi ini sama dengan sepekan sebelumnya.

Bertahannya Bali di zona risiko rendah ini diiringi dengan makin menurunnya jumlah kasus aktif yang ditangani. Penambahan kasus dalam sepekan terakhir ini juga berada di 2 digit, meski cenderung fluktuatif.

Per data 5 Oktober, kasus aktif yang ditangani Bali mencapai 916 orang. Sebanyak 297 (32,42 %) berada di RS rujukan. Sedangkan, yang menjalani Isolasi Terpusat (Isoter) sebanyak 425 orang (46,40 %) dan Isolasi Mandiri (isoman) mencapai 194 orang (21,18 %).

Baca juga:  KPU Klungkung Temukan KTA Ganda di Sebelas Parpol

Terdapat 356 isoter dengan kapasitas 4.964 bed. Sudah terisi 425 bed (8,56 %) dan tersisa sebanyak 4.539 bed (91,44 %).

Sementara itu, zona risiko secara nasional juga terus membaik. Masuk minggu ketiga tanpa zona merah, zona risiko sedang atau orange juga menurun drastis dan hanya menyisakan dua kabupaten/kota (0,39 persen). Zona risiko rendah atau kuning mendominasi dengan jumlah 508 kabupaten/kota (98,83 persen). Sedangkan tidak ada kasus atau zona hijau jumlahnya mencapai 4 kabupaten/kota (0,78 persen).

Terkait perkembangan kasus COVID-19 terus menurun setiap minggunya, dan minggu ini telah berlangsung selama 11 minggu berturut-turut paskalonjakan Juli lalu, Juru Bicara Penanganan COVID-19 Nasional, Prof. Wiku Adisasmito meminta agar tetap waspada. “Penurunan kasus yang terjadi serta perkembangan yang baik ini tidak boleh membuat kita menjadi lengah,” kata Wiku dalam keterangan pers virtual yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/10).

Baca juga:  Banyak WNA Belum Kembali ke Negaranya Karena COVID-19, Ini Kebijakan Imigrasi

Ia mengungkapkan penurunan pada minggu ini mencapai 34,6 persen dibandingkan minggu lalu. Bahkan untuk pertama kalinya kasus positif harian Indonesia berada di bawah 1.000 kasus per hari, yaitu 922 kasus per tanggal 4 Oktober 2021.

Melihat lebih jauh pada perkembangan di tingkat provinsi, Wiku mengingatkan bahwa masih terdapat provinsi dengan penambahan kasus di atas 1.000 pada minggu ini yang masuk 5 besar provinsi dengan angka tertinggi. Yaitu Jawa Tengah 1.094 kasus, Jawa Barat 1.074 kasus dan Jawa Timur 1.059 kasus. Selain itu penambahan kasus juga terjadi cukup banyak di DKI Jakarta yaitu 966 kasus dan Bali 588 kasus.

Baca juga:  Soal Kehadirannya di Sidang Jerinx, Dokter Tirta Sebut Ketua IDI Bali Sempat Telepon Bicarakan Ini

Kelima provinsi ini disarankan terus mengawasi pembukaan kegiatan masyarakat di wilayahnya, aktivitas sosial-ekonomi yang sekarang telah kembali normal terutama di pulau Jawa. Karena dapat menyebabkan potensi penularan kembali meningkat apabila tidak dibarengi dengan pelaksanaan dan pengawasan protokol kesehatan yang ketat. “Pastikan bahwa disetiap tempat kerumunan terdapat satuan atau petugas yang ditugaskan untuk mengawasi protokol kesehatan,” lanjutnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN