CEO National Hospital Adj. Prof. Hananiel Prakasya Widjaya (kiri) bersama Ketua BMTA dr. I Gede Wiryana Patra Jaya, M.Kes. menunjukkan MoU yang sudah ditandatangani. (BP/Ist)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi ini, Bali Medical Tourism Association (BMTA) memandang perlu peningkatan di sektor kesehatan. BMTA menggandeng salah satu rumah sakit terkemuka di Surabaya yaitu National Hospital.

CEO National Hospital Adj. Prof. Hananiel Prakasya Widjaya mengatakan, National Hospital merupakan salah satu rumah sakit terkemuka di Surabaya yang menjadi salah satu ujung tombak penanganan Covid-19 di Surabaya.

Untuk menyukseskan visi BMTA, National Hospital berkolaborasi dengan rumah sakit-rumah sakit lokal yang tersebar di seluruh Bali dalam hal penyediaan layanan komprehensif seperti Parkinson and Movement Disorder, Neuroendovascular (Aneurisma, Varises Otak, Stroke), Comprehensive Epilepsy, Laser Rejuvenation, dan Comprehensive Brain and Spine dengan standar terbaik.

Dengan kerjasama lintas organisasi ini, diharapkan Bali dapat bangkit dan menjadi salah satu destinasi medical tourism secara nasional maupun internasional. Mengawali langkah dan visi besar menjadikan Bali sebagai pusat kekuatan ekonomi berbasis pariwisata, BMTA dan National Hospital menandatangani MoU pada Sabtu (7/8) di Bendega Restaurant.

Baca juga:  Lab PCR Klungkung Percepat Hasil Swab

Dilanjutkan dengan peresmian Laboratorium PCR National Hospital pertama di Bali pada Minggu (8/8) di Klinik Sada Jiwa, Mengwi, Badung. MoU ini nantinya yang akan menjadi pondasi kerjasama yang kuat sebagai bentuk dukungan BMTA dan National Hospital kepada pemerintah dalam menekan laju penyebaran COVID-19 dan membantu proses pemulihan sektor pariwisata di Bali.

Menurut Prof. Hans Wijaya, laboratorium ini akan mengawali langkah-langkah pemerintah dalam mendukung perekonomian dan masyarakat lokal untuk bangkit kembali. Caranya, mempersiapkan fasilitas kesehatan, screening COVID-19 sebelum jalur pariwisata internasional maupun domestik dibuka kembali di Pulau Bali.

Baca juga:  Di Bali, 797 Narapidana dapat Remisi Nyepi

Ia mengatakan, National Hospital yang menjadi partner BMTA, sangat bangga dan juga sesuai dengan visi dari National Hospital itu sendiri. Keduanya mempunyai visi menjadikan Pulau Bali memiliki perawatan medis bertaraf Internasional.

Dengan demikian juga dapat memperkokoh ekonomi lokal serta memperkuat posisi Indonesia di kancah dunia Internasional. Ke depannya, National Hospital akan selalu siap mendukung dan bekerjasama dengan RS lokal Bali dan berbagai pihak untuk upaya pengembangan destinasi wisata medis lainnya di Indonesia dan tentu sembari meningkatkan taraf kesejahteraan kesehatan masyarakat di Indonesia.

Ketua BMTA dr. I Gede Wiryana Patra Jaya, M.Kes., mengatakan, menurutnya semua layanan kesehatan dapat terlayani di Bali, hanya saja dalam hal teknologi dan pemenuhan alat medis perlu kerjasama dengan National Hospital. “Cuma kami melihat memang mereka punya teknologi dan kemampuan yang perlu diupdate, makanya kami dari BMTA memfasilitasi,” ujarnya.

Baca juga:  #KitaIndonesia, Persembahan Generasi Milenial untuk Indonesia

Dengan kerjasama ini juga bisa terjadi transfer knowledge, yang mana untuk mendapatkan layanan medis bisa dilakukan di Bali, tidak harus ke National Hospital. Awal kerjasama dengan pembangunan Laboratorium PCR di Klinik Sada Jiwa, Mengwi, Badung, ke depannya akan dievaluasi kembali, layanan apa saja yang akan dikembangkan.

“Alat ini sekarang ada di Klinik Sada Jiwa, akan kita ujicoba mesin. Kami sudah mengajukan rekomendasi karena ijin secara formal dari Kemenkes sudah punya, tinggal sekarang mengajukan izin ke Pemda karena ini lab PCR bergerak sehingga ada rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali,” ungkapnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *