Kegiatan penyediaan dan pendistribusian telur rebus di Mahatmiya. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Kementerian Sosial telah menginstruksikan pendirian dapur umum untuk layanan tanggap darurat pandemi COVID-19 di balai milik Kemensos. Dapur umum ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi (penyediaan dan pendistribusian telur rebus) untuk tenaga kesehatan (nakes).

Salah satu lokasi pelaksanaan dapur umum ini adalah Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Mahatmiya Bali, Kediri, Tabanan. Kepala Dinas Sosial Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan menjelaskan, program Kementerian ini adalah lewat UPT Kementerian, salah satunya di BRSPDSN Mahatmiya sebagai salah satu balai milik Kemensos di Bali.

Baca juga:  PS Jembrana Dampingi Perseden ke Putaran Nasional

Mengingat lokasinya berada di Tabanan, maka Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Sosial Provinsi Bali meminta bantuan pada Taruna Siaga Bencana (Tagana) Tabanan untuk membuat dapur umum. “Sudah lebih dari sepekan, para petugas Tagana Tabanan ini menyiapkan dapur umum, tugas mereka mulai dari merebus telur, membungkus dan mendistribusikan ke rumah sakit untuk selanjutnya dibagikan pada tenaga kesehatan, dan dibantu juga oleh staf dari Mahatmiya,” terangnya, Selasa (20/7).

Baca juga:  Kemensos RI Dirikan Dapur Umum di Klungkung

Dimana hingga hari kemarin pemberian nutrisi bagi para nakes di rumah sakit ini sudah didistribusikan di sejumlah kabupaten seperti Tabanan, Badung, Denpasar dan Buleleng termasuk juga Gianyar. Dengan rata-rata perhari untuk distrbusi telur yang dilakukan di dapur umum ini mencapai 3.000-4.000 telur. “Distribusi telur rebus ke nakes ini dilakukan oleh Tagana baik kabupaten jug provinsi termasuk dibantu tenaga pelopor juga ikut menyertai,” jelasnya.

Baca juga:  Dapur Umum Warga Terdampak Banjir Masih Beroperasi

Bagi Gunawan, program yang digulirkan Kemensos ini sangat baik untuk memberikan dukungan dan semangat bagi para tenaga kesehatan yang sampai saat ini terus melaksanakan tugas dan kewajbannya dalam hal menangani pasien positif yang dirawat di rumah sakit. “Artinya, ketika asupan nutrisi diterima dengan maksimal, harapannya para tenaga kesehatan ini dapat memiliki sistem imunitas tubuh yang baik sehingga ketika mereka melakukan kontak secara langsung dengan pasien COVID-19 tidak mudah tertular,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *