Ilustrasi. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Kabupaten Jembrana kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir setelah sempat mengalami nihil tambahan kasus. Bahkan dalam dua hari berturut-turut, dua pasien meninggal dunia.

Dari riwayat yang dihimpun tim medis, kedua pasien meninggal dari Kecamatan Negara. Seluruhnya belum melakukan vaksinasi COVID-19.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyikapi naiknya kasus COVID-19 di Jembrana meminta kepada masyarakat untuk taat prokes dan vaksinasi. Ia mengatakan hanya itu yang dapat menjamin masyarakat bisa terhindar COVID-19.

Baca juga:  Seorang Bayi "Probable" COVID-19 Meninggal

Pihaknya mengharapkan adanya kesadaran masyarakat untuk mengikuti vaksinasi. “Kita pikir (COVID) sudah hilang, ternyata meningkat lagi dan hal ini terjadi luas (Indonesia). (Masyarakat) Harus sadar sendiri, kalau mau sehat ikuti aturan. Prokes dan vaksinasi. Kita (pemerintah) sudah berupaya melakukan berbagai cara, vaksin itu aman untuk melindungi diri,” tegas Bupati.

Dari riwayat, dua pasien yang meninggal ini ternyata belum vaksin COVID-19. Pemerintah melalui fasilitas kesehatan (faskes), baik puskesmas dan klinik pratama hingga keliling jemput bola berupaya masih membuka gebyar vaksinasi.

Baca juga:  Bacaleg Tewas Kecelakaan, Gerindra Siapkan Pengganti

Tinggal 29 hari lagi untuk mencapai target 70 persen masyarakat Jembrana tervaksinasi. “Setelah itu, kita tidak tahu dan menjamin apakah bisa vaksinasi. Karena itu, ayo vaksin,” ajak Bupati Tamba.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Gusti Bagus Oka Parwata didampingi Direktur RSU Negara, Ni Putu Eka Indrawati menyebutkan dari data dalam sehari ada tambahan 21 orang positif COVID-19. “Dari 36 sampel yang dilakukan PCR, 21 positif. Tiga di antaranya anak-anak,” ujarnya.

Baca juga:  Tiga Orang dalam Sekeluarga Meninggal, Satu Kampung Isolasi Mandiri

Dari jumlah yang dirawat saat ini, lima di antaranya merupakan klaster keluarga. Parwata juga membenarkan dua pasien yang meninggal dari riwayat belum pernah mengikuti vaksinasi COVID-19.

Vaksin paling tidak memberikan kekebalan tubuh. Bila pun positif, tidak parah dan peluang meninggal dunia kecil.

Karena itu, vaksinasi digencarkan pemerintah daerah saat ini. Hingga Kamis (24/6), dari target 100 persen atau total 230 ribu jiwa sudah tercapai 60 persen vaksinasi dosis I. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *