Pemkab Badung melakukan penebaran benih ikan untuk meningkatkan produksi perikanan di wilayahnya. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Perikanan Kabupaten Badung mengiatkan penebaran benih ikan di sejumlah sungai. Program ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan lingkungan perairan umum, khususnya sungai dan menambah ketersediaan stok ikan.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung I Nyoman Suardana saat dikonfirmasi, Minggu (30/5) meminta masyarakat ikut aktif menjaga dan mengawasi sehingga kelestarian lingkungan dapat terjaga. Masyarakat juga diminta tidak menggunakan alat tangkap ikan yang merusak kelestarian lingkungan dan ekosistem seperti menggunakan racun, strum yang akan merusak kelangsungan hidup ikan.

Baca juga:  Wabup Suiasa Dikabarkan Masuk RS

“Aksi melepasliarkan ikan ke sungai sebagai upaya pelestarian dan kelestarian hayati dan sungai. Dengan adanya giat seperti ini, kami harapkan masyarakat tidak lagi buang sampah ke sungai,” ungkapnya.

Menurutnya, lokasi penebaran benih ikan disesuaikan dengan permohonan yang diterima. Program ini biasanya bekerja sama dengan pihak desa, sekaa teruna, banjar atau kelompok pelestari lingkungan.

Ia mengungkapkan produksi benih ikan air tawar di Badung melampaui target. Meski belum banyak, namun hal itu cukup membantu kelompok budidaya ikan yang ada di Gumi Keris.

Baca juga:  Proyek BBI Pemkab Badung Mangkrak

Dari catatan Dinas Perikanan Badung, sampai pertengahan Desember 2020, jumlah benih ikan air tawar sudah mencapai 2.006.000 ekor. Melampaui target yang sebelumnya ditetapkan sebanyak 2 juta ekor benih. “Benih ikan air tawar jenis Nila dan Lele itu sudah ada yang didistribusikan kepada kelompok budidaya ikan di Badung,” ucapnya.

Disebutkan, saat ini pihaknya memiliki tiga Balai Benih Ikan (BBI) yang sudah beroperasi. Yakni di Kelurahan Kapal seluas 60 are, Desa Petang seluas 20 are dan di Desa Baha seluas 3 hektare.

Baca juga:  Pascadiidentifikasi, Bangkai Lumba-lumba di Double Six Bukan Jenis Hidung Botol

Hanya saja, untuk yang di Baha belum semuanya rampung. Bahkan hanya beberapa kolam yang bisa digunakan. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *