I Nengah Wenten. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Jembrana akan dimulai besok, Rabu (5/5). PTM akan menetapkan sistem shifting on/off.

Menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar (dikdas) Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Jembrana, I Nengah Wenten, Selasa (4/5), sistem ini akan mengatur siswa sehari libur dan sehari masuk. Pembatasan jumlah siswa yang ada di kelas, 50 persen dari jumlah rombongan belajar. Waktu pembelajaran mengikuti seperti normalnya sekolah baik TK, SD dan SMP.

Baca juga:  Siswa SMP di Badung Lulus Semua

Ia menyebutkan PTM terbatas juga menerapkan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan sekolah. Mulai dari penyemprotan disinfektan setiap hari dua kali oleh pihak sekolah, siswa dan guru juga wajib mengikuti prokes. “UKS (unit kesehatan sekolah) juga harus diaktifkan menerapkan prokes, antisipasi bilamana ada siswa yang sakit,” kata Wenten.

Siswa juga diwajibkan membawa perlengkapan prokes (starter kit), baik itu masker cadangan, tissue basah, hand sanitizer, suplemen vitamin hingga makanan/minuman dari rumah. Pola shifting on/off yang diterapkan mengharuskan siswa masuk bergantian, sehari masuk ke sekolah, sehari belajar di rumah (daring). “Untuk besok kebetulan waktu US (ujian sekolah). Jadi siswa langsung ujian,” tambahnya.

Baca juga:  Komisi III Soroti Kapal Uzur di Penyeberangan Gilimanuk

Untuk PTM terbatas rencananya akan dilaunching di SMP Negeri 1 Negara. Dan akan diikuti seluruh SMP, SD dan TK se-Jembrana. Untuk di Jembrana, ada 186 SD dan 23 SMP baik negeri dan swasta.

Lebih lanjut Wenten menjelaskan, sistem prokes diawali siswa masuk check point (pemeriksaan suhu tubuh, masker dan cuci tangan), physical distancing, masuk ke kelas dengan menerapkan jaga jarak selama pembelajaran. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Percaya Karma Itu Nyata, Anik Inisiasi Pembelajaran di Perdesaaan Demi Masa Depan Lebih Baik
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *