Gunung Merapi meletus. (BP/dokumen BNPB)

YOGYAKARTA, BALIPOST.com – Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, masih cukup tinggi. Pada Selasa (16/2), gunung itu meluncurkan 12 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimum 1,5 kilometer (km) ke arah barat daya.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, aktivitas ini pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB. “Teramati 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida.

Baca juga:  Darurat Penanganan Pengungsi Gunung Agung Diperpanjang Lagi hingga 9 November

Selama periode pengamatan itu, Merapi juga mengalami 38 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-24 mm selama 12.8-96.8 detik, serta satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 9 detik. Asap kawah tidak teramati keluar dari puncak kawah Merapi selama pengamatan.

Cuaca di gunung itu berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur dengan suhu udara 13,5-25,3 derajat Celsius, kelembaban udara 75-79 persen dan tekanan udara 626.9-704.8 mmHg.

Baca juga:  MotoGP Mandalika Jadi Momentum Kebangkitan "Parekraf"

Berdasarkan hasil pengamatan selama sepekan terakhir, dari 5 hingga 11 Februari 2021, BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih. Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga km dari puncak gunung. (kmb/balipost)

Baca juga:  Pasca Penurunan Radius KRB, Ribuan Warga Pengungsi Akan Dipulangkan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *