Petugas melakukan disinfeksi merajan dadia untuk mencegah klaster upacara adat seiring perayaan Pagerwesi, Rabu (3/2). (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Umat Hindu di Buleleng merayakan Hari Raya Pagerwesi pada Rabu (3/2) pagi ini. Sejak dahulu, hari raya ini selalu disambut dengan penuh suka cita Umat Hindu di Den Bukit.

Namun kali ini perayaanya di tengah pandemi COVID-19. Mencegah penularan melalui klaster upacara agama, Selasa (2/2), Satgas Gotong Royong Pencegahan (SGRP) COVID-19 Desa Adat Buleleng melakukan penyemprotan disinfektan di setiap Merajan Dadia yang ada di masing-masing banjar adat  Desa Adat Buleleng.

Baca juga:  Giliran Kintamani Disasar Disinfeksi

Ketua SGRP COVID-19 Desa Adat Buleleng Ketut Wiratmaja mengatakan, penyemprotan disinfektan ini inisiatif dari SGRP dan telah mendapat persetujuan dari Kelian Desa Adat Buleleng, Jro Nyoman Sutrisna, M.M. Langkah ini untuk memutus potensi penularan COVID-19.

Ia berharap dalam perayaan Hari Raya Pagerwesi ini tidak sampai muncul penularan kasus COVID-19 melalui klaster upacara agama. “Kita ketahui bersama kasus masih tinggi dan masih fluktuatif,” ujarnya.

Baca juga:  Kasus Kematian Babi Terus Terjadi,  Hasil Lab “Misterius”

Sementara pada pelaksanaan persembahyangan Hari Raya Pagerwesi, Wiratmaja menyebut, masing-masing kelian banjar adat ditugaskan agar mengingatkan para pengurus merajan dadia menyiapkan tempat mencuci tangan atau hand sanitizer. Mengawasi para umat yang menggelar persembahyangan memakai masker dengan tepat, dan melaksanakan jaga jarak.

Tidak cukup itu, SGRP bersama anggota pecalang Desa Adat Buleleng melaksanakan operasi Taat Masker (Tamas) serentak di 14 banjar adat yang ada. Selain mengincar warga yang tidak disiplin memakai masker, juga akan terus diedukasi disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes) COVID-19. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Mulai 1 Januari 2021, Indonesia Tutup Pintu bagi WNA
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *