Bupati Bangli, Made Gianyar. (BP/dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Bangli menjadi salah satu kabupaten di Bali yang tidak memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Meski demikian Bangli sangat mendukung penuh PPKM yang dilaksanakan beberapa kabupaten/kota sejak Senin (11/1).

Bupati Bangli I Made Gianyar mengatakan tujuan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat adalah untuk menekan penyebaran covid-19 di Bali. Bangli tentunya sangat mendukung kebijakan itu.

Dalam upaya mendukung PPKM, dirinya mengajak masyarakat Bangli untuk membatasi diri berkunjung ke kabupaten/kota yang saat ini sedang melaksanakan pembatasan kegiatan masyarakat. “Kalau tidak penting sekali jangan ikut ramaikan kabupaten/kota lain yang melaksanakan PKM,” kata Made Gianyar diwawancara, Selasa (12/1).

Baca juga:  Satgas Desa Adat Yangbatu Pantau Ketat Mobilitas Penduduk

Sebab menurutnya, kabupaten/kota yang menerapkan PKM tentunya akan membatasi kegiatan masyarakat dengan ketat. Pemerintah setempat akan mengurangi kerumunan di tempat-tempat yang keramaian, misalnya pasar.

Gianyar mencontohkan jika kapasitas pasar 100 orang, dalam PPKM kapasitasnya dikurangi menjadi 50 atau 25 persen. “Intinya PPKM ini kan membatasi kegiatan masyarakat. Nah kalau kita dari Bangli datang ke sana kan jadinya nambah orang,” ujarnya.

Baca juga:  Atasi Jerawat di Wajah dengan 6 Kebiasaan Ini

Karenanya Gianyar kembali menghimbau masyarakat agar membatasi diri sementara berkunjung ke kabupaten/kota yang sedang melaksanakan PKM. Hal itu demi keselamatan diri dan menyukseskan kebijakan menekan penyebaran COVID-19. “Dukungan lainnya, kami berdoa supaya pelaksanaan PKM di kabupaten/kota bisa berjalan lancar sesuai harapan. Karena covid ini maslaah bersama. Tidak saja masalah Denpasar, Gianyar, Bangli, tapi masalah bersama yang harus ditanggulangi dan dipecahkan bersama melalui kesadaran, ” lanjut Gianyar.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Turun ke Empat Ratusan Orang

Bupati dua periode itu juga kembali menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Perjalanan pandemi COVID-19 yang melanda hampir setahun ini, harus dijadikan pembelajaran. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *