Tangkapan layar keterisian ICU dan ruang isolasi untuk pasien COVID-19 di seluruh Indonesia. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Keterisian ruang ICU dan isolasi untuk pasien COVID-19 secara nasional usai libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) semakin meningkat dan mengkhawatirkan. Dalam data yang dirilis Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, di Indonesia rata-rata keterisian ICU dan isolasinya mencapai 67,61 persen.

Menurut Juru Bicara Satgas COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito dalam evaluasi mingguan yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/1) dipantau dari Denpasar, di beberapa daerah keterisian per 2 Januari sudah mencapai di atas 70 persen. Ia merinci di antaranya terjadi di DKI Jakarta, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Baca juga:  Mata Merah, Kenali 6 Penyebabnya

“Hal ini dapat menjadi alarm bagi kita bahwa kita sedang dalam keadaan darurat yang ditandai dengan ketersediaan tempat tidur yang makin menipis,” tegasnya.

Ia menyebutkan perlu dipahami bersama bahwa masih tersisanya tempat tidur bagi pasien COVID-19 ini belum tentu bisa diisi karena keterbatasan tenaga kesehatan. “Apalagi saat ini sudah ada 237 dokter yang meninggal. Trennya cenderung meningkat semenjak Oktober, apalagi di Desember,” ia mengingatkan.

Baca juga:  Jokowi Tekankan Stabilitas dan Perdamaian Kawasan Harus Didasari Kepercayaan

Jika masyarakat terus abai dan kasus baru meningkat, tidak akan cukup fasilitas kesehatan untuk menanganinya. “Satu-satunya cara adalah dengan mencegah penularan. Yaitu dengan tidak berkerumun dan menjalankan 3M,” ujarnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *